Duar! Rumah Warga Kutuk Kudus Hancur Disambar Petir

Anggara Jiwandhana
Rabu, 9 Maret 2022 18:35:47


[caption id="attachment_277080" align="alignleft" width="1280"]
Rumah warga Desa Kutuk Kudus, rusak akibat tersambar petir. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Sebuah rumah di RT 03 RW 04 Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terkena sambaran petir saat hujan deras mengguyur Kota Kretek, Rabu (9/3/2022) sore.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Meski demikian, rumah yang diketahui milik seorang buruh tani bernama Mua'nah (55) tersebut mengalami rusak yang cukup parah di bagian atap.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Rinardi Budiyanto mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kejadiannya sore tadi saat hujan deras disertai petir, hanya satu rumah saja," katanya.
Dia menyebut, selain menyebabkan kerusakan pada atap, sambaran petir juga merusak tiang penyangga rumah Mu'anah. Sehingga diperlukan perbaikan yang cukup banyak.
"Kerugiannya ditaksir mencapai Rp 10 juta," ujarnya.
Baca: Pasangan Suami Istri di Grobogan Tewas Tersambar Petir saat Pulang dari Sawah
BPBD sendiri telah melakukan inventarisir kebutuhan untuk perbaikan rumah Mu'anah. Adapun kebutuhannya adalah genting kodok kurang lebih 3.800 biji, genting gajah 50 biji, dan kayu blandar untuk tiang penyangga.
"Untuk saat ini korban dan satu anaknya, mengungsi ke rumah kerabat," ujar Rinaldi.
Di musim hujan seperti ini, Rinardi mengimbau agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap siaga. Terlebih bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Prediksi musim hujan masih sampai bulan Maret mendatang, karena itu harus tetap waspada utamanya di desa-desa rawan bencana,” terangnya.
Baca: Kisah Ki Ageng Selo, Menangkap Petir hingga Menggambar di Pintu Masjid Demak
Antisipasi dengan penyiapan tas evakuasi berisi surat-surat berharga maupun perlengkapan pengungsian pun dianjurkan. Sehingga ketika terjadi bencana alam yang tiba-tiba dan membutuhkan evakuasi, prosesnya bisa cepat dilakukan.
“Kepala desa diharapkan aktif memonitoring warga dan wilayahnya, kerja bakti juga diharapkan bisa dijalankan bila diperlukan, kami juga siap membantu,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha

MURIANEWS, Kudus - Sebuah rumah di RT 03 RW 04 Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terkena sambaran petir saat hujan deras mengguyur Kota Kretek, Rabu (9/3/2022) sore.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Meski demikian, rumah yang diketahui milik seorang buruh tani bernama Mua'nah (55) tersebut mengalami rusak yang cukup parah di bagian atap.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Rinardi Budiyanto mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kejadiannya sore tadi saat hujan deras disertai petir, hanya satu rumah saja," katanya.
Dia menyebut, selain menyebabkan kerusakan pada atap, sambaran petir juga merusak tiang penyangga rumah Mu'anah. Sehingga diperlukan perbaikan yang cukup banyak.
"Kerugiannya ditaksir mencapai Rp 10 juta," ujarnya.
Baca: Pasangan Suami Istri di Grobogan Tewas Tersambar Petir saat Pulang dari Sawah
BPBD sendiri telah melakukan inventarisir kebutuhan untuk perbaikan rumah Mu'anah. Adapun kebutuhannya adalah genting kodok kurang lebih 3.800 biji, genting gajah 50 biji, dan kayu blandar untuk tiang penyangga.
"Untuk saat ini korban dan satu anaknya, mengungsi ke rumah kerabat," ujar Rinaldi.
Di musim hujan seperti ini, Rinardi mengimbau agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk tetap siaga. Terlebih bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Prediksi musim hujan masih sampai bulan Maret mendatang, karena itu harus tetap waspada utamanya di desa-desa rawan bencana,” terangnya.
Baca: Kisah Ki Ageng Selo, Menangkap Petir hingga Menggambar di Pintu Masjid Demak
Antisipasi dengan penyiapan tas evakuasi berisi surat-surat berharga maupun perlengkapan pengungsian pun dianjurkan. Sehingga ketika terjadi bencana alam yang tiba-tiba dan membutuhkan evakuasi, prosesnya bisa cepat dilakukan.
“Kepala desa diharapkan aktif memonitoring warga dan wilayahnya, kerja bakti juga diharapkan bisa dijalankan bila diperlukan, kami juga siap membantu,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha