Minggu, 1 Oktober 2023

Obat Anti Rayap dari Kulit Kapuk Inovasi Siswa SMPN 3 Pati Sabet Emas Internasional di WICO Korea

Cholis Anwar
Senin, 26 Juli 2021 16:32:25
Kepala SMPN 3 Pati menyematkan medali emas kepada siswa yang berhasil memenangkan WICO 2021. (MURIANEWS/Cholis Anwar)
[caption id="attachment_230240" align="alignleft" width="880"] Kepala SMPN 3 Pati menyematkan medali emas kepada siswa yang berhasil memenangkan WICO 2021. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]

MURIANEWS, Pati - Siswa SMPN 3 Pati berhasil menyisihkan 24 negara dalam ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) Korea 2021. Ivonasi mereka yang mengangkat obat anti rayap dari tembakau dan kulit kapuk, berhasil memboyong medali emas.

Kepala SMPN 3 Pati Ruqayah mengatakan, untuk mendapatkan medali emas ini, siswanya harus berusaha keras melakukan eksperimen selama tujuh bulan. Tidak hanya itu, guru pembimbing pun dengan kerja keras terus memberikan pengarahan agar hasil penelitian dapat maksimal.

“Ini capaian yang luar biasa. Karena dalam ajang ini ada 750 siswa dan mahasiswa dari 24 negara negara yang mengikuti. Tetapi siswa kami berhasil membawa pulang medali emas itu,” katanya, Senin (26/7/2021).

Pihaknya juga mendukung agar capaian tersebut menjadi langkah awal untuk mendapatkan capaian lain yang lebih besar. Sehingga nanti dapat menjadi inspirasi bagi siswa lain agar berkompetisi mengikuti olimpiade nasional maupun internasional.

“Dari pengalaman ini, tentunya memberikan gambaran sekolah untuk kedepannya lebih baik, termasuk untuk menumbuhkan inovasi-inovasi baru bari peserta didik,” harapnya.

Ketua project sains Fernandito Akbar mengatakan, mereka terinspirasi lantaran melihat banyaknya limbah kulit kapuk yang tak terpakai di Desa Karaban, Kecamatan Gabus, Pati.

Baca: Siswa SMP di Pati Ciptakan Obat Anti Rayap dari Tembakau dan Kulit Kapuk, Bersaing di Lomba Internasional

Dari situlah dia kemudian mencari literasi dan menemukan jika dipadukan dengan filtrate tembakau bisa menjadi obat anti rayap yang baik dan ramah lingkungan.

“Bila biasanya kulit kapuk randu hanya dibuang begitu saja, ternyata ini bisa memberi nilai manfaat dan ekonomis yang baik jika diolah menjadi anti rayap.  Kandungan alkaloid sangat baik untuk melindungi kayu,” jelasnya.

Karena itu, proyek sains mereka pun diberi judul “The Utilization of Tobacco Leaves and Kapok Shell Ash For Producing anti Termite Biopesticide as the Friendly Environmental Wood Protector” atau biopestisida anti rayap tanah dari filtrat tembakau dan ekstrak limbah kulit kapuk untuk melindungi kayu pada bangunan dari serangan rayap tanah.

 

Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha

Komentar