Jumat, 29 September 2023

Dua Siswa MAN 1 Kudus Ciptakan Robot Pengurai Sampah

Yuda Auliya Rahman
Senin, 5 Desember 2022 15:46:41
Siswa MAN 1 Kudus menunjukkan inovasi robot pengurai sampah organik yang mereka buat. (Murianews/Yuda Auliya Rahman)
Murianews, Kudus – Dua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus menciptakan robot pengurai sampah organik. Uniknya pengurai sampah ini merupakan kolaborasi dari teknologi robotik dengan hewan magot sebagai penghancur sampah organik yang bernilai ekonomis.

Dua siswa tersebut yakni Muhammad Alaika Salam dan Muhammad Fahmil Huda yang baru duduk dibangku kelas X.

Inovasi yang mereka buat ini, berangkat dari kondisi lingkungan sekitar yakni di asrama madrasah yang terjadi penumpukan sampah sisa makanan.

Robot pengurai sampah yang mereka buat ini terbuat dari boks container, di mana dalam boks tersebut diisi dengan magot dan dipadukan dengan teknologi berbagai macam sensor untuk memudahkan proses pembuangan hingga mengontrol magot di  dalamnya agar tetap hidup dalam kondisi stabil.

Ketika ada seseorang yang akan membuang sampah di boks robot yang dibuatnya itu, tutup boks otomatis akan terbuka.

”Ada sensor ultrasonik dengan jarak beberapa sentimeter otomatis akan terbuka sendiri, jika ada yang akan membuang sampah," kata Muhammad Fahmil Huda.

Baca: Keren! MAN 2 Banyumas Juara Robotik Internasional di Malaysia

Kemudian, ada juga sensor Dht11 yang digunakan sebagai sensor suhu di dalam boks dan akan menyalakan kipas secara otomatis jika sudah mencapai suhu standar dalam boks yang sudah ditentukan. Ada empat kipas yang digunakan untuk menstabilkan suhu di dalamnya.

”Ada juga sensor YL69 untuk mengatur kelembapan tanah, jika kurang dari 20 persen otomatis air penyemprotan akan menyala untuk menstabilkan kelembapan pada lingkungan hidup magot," ujarnya.

Sensor-sensor yang sudah mereka buat itu, juga bisa dipantau melalui aplikasi Android robot Telegram dan aplikasi Blink Android.

Baca: Sabet Juara 1 FSAD FAIR, Siswa MAN 1 Kudus Raih Golden Tiket Masuk ITS Surabaya

Sementara Muhammad Alaika Salam menyebut, proses penguraian sampah organik pada alat yang mereka buat, yakni akan diurai oleh magot yang sudah ada di dalam robot pengurai sampah.

”Magotnya nanti yang memakan sisa makanan, atau sampah organik itu. Jadi asupan berkembang biak magot agar lebih dewasa. Setelah dewasa, magot itu juga bernilai ekonomis lagi, bisa dijual dalam bentuk kering atau basah," ungkapnya.

Sementara, pembimbing robotik Arif Noor Adiyanto, mengatakan bahwa alat yang diciptakan siswanya akan didaftarkan HAKI sehingga bisa melindungi karya siswanya. Robot pengurai sampah ini akan terus dikembangkan dan diaplikasikan di lingkungan sekitar, terlebih di wilayah sekolah.

Karya yang dibuat siswa ini, juga masuk dalam Grand Final Madrasah Robotic Competition (MRC) di GOR Universitas Negeri Yogyakarta yang digelar pada tanggal 22-23 November 2022.

 

Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha

Komentar