Gelaran ini menampilkan parade gitar, bass gitar dan drum serta keyboard oleh sekitar seratusan musisi dan penyanyi. Sejumlah lagu-lagu bertema nasionalisme dibawakan secara kolosal.

Busro Bolo Bolo, panitia penyelenggara kegiatan ini menyatakan, gelaran ini merupakan yang kedua kalinya dilaksnakan. Even ini diharapkan akan terus menjadi salah satu even tahunan di Kabupaten Jepara.

‘Nasionalisme Dalam Nada’ merupakan konser yang diarahkan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme. Karena itu ada sejumlah lagu-lagu bertema nasionalisme yang diketegahkan secara khusus.

“Dalam parade gitar dan drum, kami melibatkan musisi-musisi se kabupaten Jepara. Mereka berasal dari berbagai genre. Ada yang rock, pop, campur sari, dan genre lainnya. Di gelaran ini mereka bersama mengetengahkan nasionalisme,” ujar Busro Bolo Bolo.

Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi ikut ambil bagian dalam parade Gitar dan Drum. Dian Kristiandi bahkan sempat menjadi vocal utama dari beberapa lagu yang ditampilkan dalam pertunjukan tersebut.

Sayangnya, pertunjukan ini berbarengan dengan pertunjukan konser Tami Aulia yang digelar oleh KPU Jepara di Pantai Kartini Jepara. Sehingga jumlah penonton yang hadir tidak seperti konser yang sama pada tahun 2018 lalu.

“Kami juga tidak tahu, jika akhirnya berbarengan dengan acara KPU. Kami sudah terlanjur persiapan jauh-jauh hari. Mau bagaimana lagi,” tambah Busro Bolo Bolo.Sementara itu, Dian Kristiandi dalam kesempatan itu menyatakan, semangat nasionalisme harus terus diteguhkan di masyarakat. Terutama di kalangan generasi muda, nasionalisme harus menyala. Nasionalisme adalah modal penting untuk membangun sebuah bangsa.Pemkab Jepara menurut Dian Kristiandi akan terus memperhatikan kebutuhan generasi muda Jepara untuk bisa berekspresi dan menyalurkan hobinya. Diantaranya dalam soal musik. Saat ini di kompleks GBK ada sebuah stage (panggung) yang bisa dimanfaatkan oleh siapapun untuk berkesenian.“Silahkan berekspresi lewat musik, atau hal-hal lain yang positif. Tapi awas jangan narkoba, jangan sampai,” terangnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha