Sikapi Kasus Pedofilia, Puluhan Siswa SD di Grobogan Dibekali Kemampuan Bela Diri
Dani Agus
Senin, 27 Maret 2017 20:39:20
Salah satunya adalah siswa dari SD IT Al Firdaus Purwodadi. Pembekalan itu diberikan ketika ratusan siswa sekolah swasta favorit itu melangsungkan kunjungan ke Mapolres Grobogan, Senin (27/3/2017).
“Dalam kesempatan ini kami ingin memberikan pemahaman pada para siswa guna menghindari terjadinya tindak kejahatan seksual maupun penculikan,” kata Paur Humas Polres Grobogan Aiptu Teddy yang ikut jadi instruktur pelatihan tersebut.
Menurut Teddy, para siswa SD tersebut diberikan pemahaman awal supaya terhindar dari tindak kejahatan. Yakni, tidak mudah percaya dengan orang yang belum dikenal meskipun dijanjikan akan diberi sesuatu.
Kemudian, anak-anak itu juga diberi pemahaman mengenai bagian tubuhnya yang sama sekali tidak boleh disentuh oleh orang lain atau hanya boleh disentuh oleh orang-orang tertentu saja. Seperti orang tua mereka.Setelah diberikan pemahaman, ratusan siswa kemudian dapat pelatihan beladiri praktis yang dilangsungkan di aula Jananuraga itu. Para siswa diajarkan beberapa jurus praktis melawan pelaku kekerasan seksual atau penculikan Seperti, menginjak, menendang, dan menggigit.“Selain itu, kita ajarkan pula jurus unik. Yakni, jurus supaya bisa berteriak dengan kencang,” imbuh Teddy.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Grobogan - Munculnya kasus pedofilia yang marak diberitakan mendapat perhatian dari Polres Grobogan. Sebagai bentuk pencegahan, pihak kepolisian memberikan pembekalan pada siswa SD.
Salah satunya adalah siswa dari SD IT Al Firdaus Purwodadi. Pembekalan itu diberikan ketika ratusan siswa sekolah swasta favorit itu melangsungkan kunjungan ke Mapolres Grobogan, Senin (27/3/2017).
“Dalam kesempatan ini kami ingin memberikan pemahaman pada para siswa guna menghindari terjadinya tindak kejahatan seksual maupun penculikan,” kata Paur Humas Polres Grobogan Aiptu Teddy yang ikut jadi instruktur pelatihan tersebut.
Menurut Teddy, para siswa SD tersebut diberikan pemahaman awal supaya terhindar dari tindak kejahatan. Yakni, tidak mudah percaya dengan orang yang belum dikenal meskipun dijanjikan akan diberi sesuatu.
Kemudian, anak-anak itu juga diberi pemahaman mengenai bagian tubuhnya yang sama sekali tidak boleh disentuh oleh orang lain atau hanya boleh disentuh oleh orang-orang tertentu saja. Seperti orang tua mereka.
Setelah diberikan pemahaman, ratusan siswa kemudian dapat pelatihan beladiri praktis yang dilangsungkan di aula Jananuraga itu. Para siswa diajarkan beberapa jurus praktis melawan pelaku kekerasan seksual atau penculikan Seperti, menginjak, menendang, dan menggigit.
“Selain itu, kita ajarkan pula jurus unik. Yakni, jurus supaya bisa berteriak dengan kencang,” imbuh Teddy.
Editor : Akrom Hazami