Senin, 16 Juni 2025


“Saat ini, kita nyatakan kalau bencana kekeringan sudah berakhir. Sejak pekan lalu, hampir tiap hari turun hujan yang merata di seluruh wilayah Grobogan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBP Grobogan Budi Prihantoro, Selasa (10/10/2017).

Dengan berakhirnya bencana kekeringan maka pelaksanaan droping air bersih yang sudah dilakukan sebelumnya juga dihentikan. Meski begitu, jika masih ada masyarakat yang membutuhkan, droping air akan segera disalurkan.

“Sejak awal Oktober tidak ada lagi permintaan droping air. Beberapa desa kekeringan yang paling parah sudah kita hubungi dan tidak lagi memerlukan kiriman air bersih,” jelasnya.

Menurut Budi, untuk mengatasi bencana kekeringan, pihaknya mendapat alokasi dana sekitar Rp 150 juta guna pelaksanaan droping air. Selama kekeringan, jumlah bantuan yang disalurkan mencapai 300 tangki.
“Anggaran untuk droping air bersih belum kita pakai seluruhnya. Jadi, kalau ada yang masih butuh kiriman bisa kita beri bantuan,” sambungnya.Ia menambahkan, selain curah hujan yang tinggi, berakhirnya kekeringan juga disebabkan sudah digelontorkannya lagi pasokan air dari Waduk Kedungombo ke berbagai saluran irigasi.Kondisi ini menyebabkan masyarakat lebih mudah mendapatkan air untuk kebutuhan mandi dan pakan ternak. Sebelumnya, pasokan air sempat dihentikan selama dua bulan karena dalam masa pengeringan dan perbaikan saluran irigasi.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler