Limbah Akrilik Disulap jadi Miniatur Menara Kudus
Faisol Hadi
Sabtu, 25 Maret 2017 14:01:50
MuriaNewsCom, Kudus - Haryanto (42) warga Desa Bacin, Kecamatan Kota, Kudus, berhasil menyulap limbah akrilik menjadi barang yang memiliki harga jual mahal. Di tangan dia, limbah tersebut diolah menjadi miniatur Menara Kudus, yang mana banyak diburu.
Dia yang dikenal dengan Pak Cilik, mengatakan, kalau usaha yang ditekuninya menggunakan akrilik baru berjalan sekitar dua bulan. Selama itu pula puluhan akrilik miniatur Menara Kudus laris dipasaran bahkan pembeli terkadang harus antre.
"Untuk miniatur Menara bahan akrilik, saya jual dengan harga Rp 250 ribu untuk yang kecil. Sedang untuk ukuran yang lebih besar seharga Rp 500 ribuan," katanya kepada MuriaNewsCom di Kudus, Sabtu (25/3/2017).
Dalam sebulan, dia mampu membuat miniatur akrilik sejumlah 40 buah. Jumlah tersebut meliputi miniatur akrilik ukuran kecil dan ukuran yang lebih besar.
Limbah akrilik ditemukan dia dari sebuah perusahaan di Kudus. Limbah tersebut dibeli dengan harga Rp 10 ribu per kilogram. Untuk membuat satu miniatur Menara ukuran kecil dibutuhkan minimal 1,5 kilogram limbah akrilik Selama ini, bahan baku menjadi kendala dalam menyelesaikan miniatur Menara akrilik. Karena terkadang bahan bakunya cepat habis dan juga jarang ada limbahnya. Sedangkan jika membeli secara utuh, biayanya akan membengkak. "Kalau pas ada ya dibeli, tapi kalau tidak ya libur dulu buatnya. Kalau beli selembar yang baru sampai Rp 800 ribu. Itu hanya cukup untuk dua miniatur saja ukuran kecil," jelasnya.Kendala lainnya adalah bahan yang sekali pakai. Jadi jika dalam tahapan lem salah, maka barang tak akan bisa dipakai lagi. Editor : Akrom Hazami
[caption id="attachment_110734" align="alignleft" width="565"]

Haryanto alias Pak Cilik merapikan miniatur Menara Kudus berbahan akrilik yang dibuatnya. (MuriaNewsCom /Faisol Hadi)[/caption]
MuriaNewsCom, Kudus - Haryanto (42) warga Desa Bacin, Kecamatan Kota, Kudus, berhasil menyulap limbah akrilik menjadi barang yang memiliki harga jual mahal. Di tangan dia, limbah tersebut diolah menjadi miniatur Menara Kudus, yang mana banyak diburu.
Dia yang dikenal dengan Pak Cilik, mengatakan, kalau usaha yang ditekuninya menggunakan akrilik baru berjalan sekitar dua bulan. Selama itu pula puluhan akrilik miniatur Menara Kudus laris dipasaran bahkan pembeli terkadang harus antre.
"Untuk miniatur Menara bahan akrilik, saya jual dengan harga Rp 250 ribu untuk yang kecil. Sedang untuk ukuran yang lebih besar seharga Rp 500 ribuan," katanya kepada MuriaNewsCom di Kudus, Sabtu (25/3/2017).
Dalam sebulan, dia mampu membuat miniatur akrilik sejumlah 40 buah. Jumlah tersebut meliputi miniatur akrilik ukuran kecil dan ukuran yang lebih besar.
Limbah akrilik ditemukan dia dari sebuah perusahaan di Kudus. Limbah tersebut dibeli dengan harga Rp 10 ribu per kilogram. Untuk membuat satu miniatur Menara ukuran kecil dibutuhkan minimal 1,5 kilogram limbah akrilik
Selama ini, bahan baku menjadi kendala dalam menyelesaikan miniatur Menara akrilik. Karena terkadang bahan bakunya cepat habis dan juga jarang ada limbahnya. Sedangkan jika membeli secara utuh, biayanya akan membengkak.
"Kalau pas ada ya dibeli, tapi kalau tidak ya libur dulu buatnya. Kalau beli selembar yang baru sampai Rp 800 ribu. Itu hanya cukup untuk dua miniatur saja ukuran kecil," jelasnya.
Kendala lainnya adalah bahan yang sekali pakai. Jadi jika dalam tahapan lem salah, maka barang tak akan bisa dipakai lagi.
Editor : Akrom Hazami