PGRI Kudus Telusuri Kasus Anak Laporkan Orang Tua ke Polisi
Faisol Hadi
Sabtu, 25 Maret 2017 16:30:05
Ketua PGRI Kudus Kasmudi, mengatakan kalau dalam waktu dekat ini semua pihak yang bersangkutan akan ditemui. Termasuk pihak sekolah, pihak orang tua dan juga anaknya yang masih duduk di bangku sekolah kelas XII.
"Bulan ini rencananya akan kami temui. Bagaimanapun ibunya merupakan seorang guru di Kudus. Jadi sebagai PGRI sudah sepatutnya menelusuri," kata Kasmudi yang juga Kabid Dikdas Disdikpora Kudus ditemui di kota setempat, Sabtu (25/.
Pihaknya merasa prihatin dengan apa yang menimpa kalangan guru dan anak di Kudus. Dia tak menyangka kasus semacam itu bisa terjadi di Kudus, bahkan dalam keluarga guru. Kasmudi menjelaskan itu sebuah kasus yang sangat langka dan jarang ditemui.
Kasmudi tak mau menyalahkan satu sama lain atas kasus tersebut. Sebaliknya, dia berharap kasus segera tuntas. Itu diinginkan lantaran dia yakin ada kesalahpahaman dalam perkara itu. "Makanya saya akan datang menemui semuanya. Agar jelas semuanya," ujarnya.Tentang NHPA yang masih duduk di bangku SMA, dia mempercayai guru BK sekolahnya akan membantu. Dia percaya dengan pendekatan yang dikuasai lewat konseling, maka dapat membantu mengentaskan masalah siswa tersebut."Saya malah pengen anak bisa kembali ke ibunya Seperti sedia kala. Jangan sampai sang anak menyesal di kemudian hari karena bagaimanapun itu adalah ibu kandungnya," pungkasnya.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Kudus - Kasus NHPA (17) warga Mejobo yang tega melaporkan ibu kandungnya Tukini (52) warga Dukuh Pendem Wetan, RT 4 RW 12,Desa Jepang, akan ditelusuri anggota PGRI setempat.
Ketua PGRI Kudus Kasmudi, mengatakan kalau dalam waktu dekat ini semua pihak yang bersangkutan akan ditemui. Termasuk pihak sekolah, pihak orang tua dan juga anaknya yang masih duduk di bangku sekolah kelas XII.
"Bulan ini rencananya akan kami temui. Bagaimanapun ibunya merupakan seorang guru di Kudus. Jadi sebagai PGRI sudah sepatutnya menelusuri," kata Kasmudi yang juga Kabid Dikdas Disdikpora Kudus ditemui di kota setempat, Sabtu (25/.
Pihaknya merasa prihatin dengan apa yang menimpa kalangan guru dan anak di Kudus. Dia tak menyangka kasus semacam itu bisa terjadi di Kudus, bahkan dalam keluarga guru. Kasmudi menjelaskan itu sebuah kasus yang sangat langka dan jarang ditemui.
Kasmudi tak mau menyalahkan satu sama lain atas kasus tersebut. Sebaliknya, dia berharap kasus segera tuntas. Itu diinginkan lantaran dia yakin ada kesalahpahaman dalam perkara itu. "Makanya saya akan datang menemui semuanya. Agar jelas semuanya," ujarnya.
Tentang NHPA yang masih duduk di bangku SMA, dia mempercayai guru BK sekolahnya akan membantu. Dia percaya dengan pendekatan yang dikuasai lewat konseling, maka dapat membantu mengentaskan masalah siswa tersebut.
"Saya malah pengen anak bisa kembali ke ibunya Seperti sedia kala. Jangan sampai sang anak menyesal di kemudian hari karena bagaimanapun itu adalah ibu kandungnya," pungkasnya.
Editor : Akrom Hazami