Aksi Demo Tolak Pabrik Semen Rembang Berlangsung di Alun-alun Blora
Kholistiono
Jumat, 24 Maret 2017 15:07:58
Mereka yang menolak dari tiga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Blora yakni LSM Geram diketuai oleh Eko Arifianto, LSM Arak diketuai oleh Kentut, dan LSM Jati Bumi diketuai oleh Tejo Prabowo.
Aksi solidaritas dilakukan oleh sekitar 50 simpatisan. Aksi mendapat penjagaan dari Kepolisian Polres Blora, dengan menerjunkan puluhan personelnya.
Mereka menyampaikan beberapa tuntutan kepada pemerintah dan Presiden. Di antaranya, menuntut Presiden Rebublik Indonesia Joko Widodo supaya menindak tegas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang telah menggeluarkan izin Nomor 660/1/6 tahun 2017 tentang penambangan kembali bahan baku semen di Kendeng.
“Ada tiga tuntutan yang kita bawa, yang pertama adalah menuntut Jokowi supaya menindak tegas Ganjar Pranowo yang telah mengeluarkan izin tambang, yang kedua menolak tegas aktivitas pertambangan semen di Kendeng. Sedangkan yang terakhir meminta pemerintah untuk merehabilitasi korban korban akibat pembangunan semen di perbukitan Kendeng,” seru salah satu orator dalam aksi dikutip situs resmi Polres Blora.
Salah satu peserta aksi demo, Bowo mengatakan, bahwa tujuan aksi ini hanyalah bentuk solidaritas untuk menyelamatkan warga Kecamatan Kendeng Kabupaten Rembang yang berjuang menolak pabrik semen di wilayahnya.
“Saya merasa prihatin dengan saudara-saudara saya warga Kendeng yang berjuang menolak pabrik semen, kami di sini tergerak hati untuk turut membentu perjuangan warga Kendeng,” ujarnya.Karena sudah terbukti banyak dampak negatif yang timbul dikarenakan aktivitas pabrik semen. Warga Kendeng yang berprofesi sebagai petani sekarang sudah tidak berdaya lagi, kata dia, mereka dipaksa tanda tangan pembebasan tanah dan otomatis mereka kehilangan lahan persawahan.Pengamanan aksi demo dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Blora Kompol I Gede Arda untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat menggangu situasi kamtibmas dan kamseltibcarlantas.I Gede megatakan tugas kepolisian untuk mengawal dan mengamankan aksi demo agar masyarakat dapat menyuarakan aspirasinya di muka umum. Kepolisian tidak menghalangi siapa saja yang ingin berserikat dan berkumpul untuk mengungkapkan aspirasinya, asal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Aksi demo penolakan pabrik semen yang dipusatkan di Alun-alun Blora. Aksi diwarnai dengan teatrikal pengecoran kaki seperti yang dilakukan warga Kendeng yang berdemo di Istana kepresidenan Jakarta. Selama kurang lebih satu jam aksi demo tersebut berjalan tertib aman terkendali.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Blora - Aksi protes warga yang menolak kehadiran pabrik semen di Rembang, berlangsung di Alun-alun Blora Blora, Jumat (24/3/2017) siang.
Mereka yang menolak dari tiga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Blora yakni LSM Geram diketuai oleh Eko Arifianto, LSM Arak diketuai oleh Kentut, dan LSM Jati Bumi diketuai oleh Tejo Prabowo.
Aksi solidaritas dilakukan oleh sekitar 50 simpatisan. Aksi mendapat penjagaan dari Kepolisian Polres Blora, dengan menerjunkan puluhan personelnya.
Mereka menyampaikan beberapa tuntutan kepada pemerintah dan Presiden. Di antaranya, menuntut Presiden Rebublik Indonesia Joko Widodo supaya menindak tegas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang telah menggeluarkan izin Nomor 660/1/6 tahun 2017 tentang penambangan kembali bahan baku semen di Kendeng.
“Ada tiga tuntutan yang kita bawa, yang pertama adalah menuntut Jokowi supaya menindak tegas Ganjar Pranowo yang telah mengeluarkan izin tambang, yang kedua menolak tegas aktivitas pertambangan semen di Kendeng. Sedangkan yang terakhir meminta pemerintah untuk merehabilitasi korban korban akibat pembangunan semen di perbukitan Kendeng,” seru salah satu orator dalam aksi dikutip situs resmi Polres Blora.
Salah satu peserta aksi demo, Bowo mengatakan, bahwa tujuan aksi ini hanyalah bentuk solidaritas untuk menyelamatkan warga Kecamatan Kendeng Kabupaten Rembang yang berjuang menolak pabrik semen di wilayahnya.
“Saya merasa prihatin dengan saudara-saudara saya warga Kendeng yang berjuang menolak pabrik semen, kami di sini tergerak hati untuk turut membentu perjuangan warga Kendeng,” ujarnya.
Karena sudah terbukti banyak dampak negatif yang timbul dikarenakan aktivitas pabrik semen. Warga Kendeng yang berprofesi sebagai petani sekarang sudah tidak berdaya lagi, kata dia, mereka dipaksa tanda tangan pembebasan tanah dan otomatis mereka kehilangan lahan persawahan.
Pengamanan aksi demo dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Blora Kompol I Gede Arda untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat menggangu situasi kamtibmas dan kamseltibcarlantas.
I Gede megatakan tugas kepolisian untuk mengawal dan mengamankan aksi demo agar masyarakat dapat menyuarakan aspirasinya di muka umum. Kepolisian tidak menghalangi siapa saja yang ingin berserikat dan berkumpul untuk mengungkapkan aspirasinya, asal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Aksi demo penolakan pabrik semen yang dipusatkan di Alun-alun Blora. Aksi diwarnai dengan teatrikal pengecoran kaki seperti yang dilakukan warga Kendeng yang berdemo di Istana kepresidenan Jakarta. Selama kurang lebih satu jam aksi demo tersebut berjalan tertib aman terkendali.
Editor : Akrom Hazami