Nama Firman disebut bersama empat tokoh lainnya, seperti Ketua Badan Anggaran DPR Aziz Syamsuddin, Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, dan Sekretaris Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menanggapi hal itu, Firman mengaku akan patuh pada aturan dan mekanisme yang berlaku. Dia menegaskan jangan sampai ada pihak yang mencoba menabrak aturan yang berpotensi membawa kepentingan individu dan kelompoknya sendiri.

"Semuanya harus patuh pada aturan dan mekanisme. Jangan sampai ada yang menabrak rambu dan aturan untuk kepentingan pribadi. Kalau itu dipaksakan, Partai Golkar akan mendapatkan kontra negatif dari masyarakat," ujar Firman, Sabtu (9/12/2017).

Dalam berpolitik, Firman mengajak kepada semua pihak untuk mengedepankan etika dan moral. Terlebih, Golkar termasuk partai senior yang sudah banyak makan asam-garam.Karena itu, dia menekankan, siapapun pengganti Setya Novanto harus memiliki kapasitas dan integritas yang bisa bekerja sama dengan pemerintah. Sebab, hal itu menjadi konsekuensi dari partai pendukung pemerintah.Firman sendiri merupakan anggota DPR RI yang lahir dan dibesarkan di Desa Kedalon, Kecamatan Batangan, Pati. Sebelum isu pergantian Setnov mencuat, Firman ditetapkan sebagai anggota DPR terbaik versi Panggung Indonesia.Editor : Ali Muntoha