Jumat, 20 Juni 2025


Dalam kesempatan tersebut Kemenparekraf mengajak masyarakat untuk bersih – bersih di area destinasi wisata khususnya di sekitar Taman Ria Colo. Selain itu juga mendukung beberapa sarana prasarana untuk untuk menunjang Gerakan BISA.

Kepala Subdirektorat Kelembagaan Regional II, Deputy Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf RI Hendry Noviardi dalam sambutanya mengatakan, Gerakan BISA merupakan langkah untuk melaksanakan protokol kesehatan dan memulihkan perekenomian di destinasi wisata.

“Karena wisatawan untuk berkunjung ke suatu destinasi wisata bukan sekadar melihat keindahannya atau kecantikannya, tapi juga karena bersih dan aman,” katanya di Taman Ria Colo.

Ia mengakui penutupan wisata akibat pandemi beberapa bulan terakhir telah berdampak pada perekonomian dari masyarakat. Sehingga dengan adanya Gerakan BISA dan dibukanya destinasi wisata akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Sebagai catatan dari data TTCI bahwa destinasi wisata di Indonesia dari sisi kebersihan dan kesehatan menjadi peringkat ke 104 dari 140 negara. Sedangkan sisi keamanan dan keselamatan Indonesia menjadi peringkat ke 80. Salah satu tujuan program ini untuk meningkatkan peringkat Indonesia,” jelasnya.

Anggota Komisi X DPR RI KH Rojih Ubab Maimoen yang juga hadir dalam kesempatan itu menyebut, di dalam Islam kebersihan sangat dijunjung dan diperhatikan. Apalagi destinas wisata Desa Colo dekat dengan makam Sunan Muria jadi alangkah baiknya jika Gerakan BISA bisa terus diterapkan.

“Semoga Gerakan BISA ini bisa bermanfaat meningkatkan perkenomian di destinasi wisata Kabupaten Kudus dan diterima Allah SWT,” ucapnya.
“Semoga Gerakan BISA ini bisa bermanfaat meningkatkan perkenomian di destinasi wisata Kabupaten Kudus dan diterima Allah SWT,” ucapnya.Sementara Plt Bupati Kudus HM Hartopo sangat mengapresiasi adanya Gerakan BISA, dengan adanya ini pihaknya yakin wisatawan yang datang ke Kudus akan menjadi nyaman.“Tempat wisatanya bersih, indah, sehat dan aman. Harapan saya destinasi wisata di Kudus wisatanya bisa lebih berkembang dan perekonomian bisa berjalan,” ujarnya.Menurutnya di Kabupaten Kudus banyak potensi destinasi wisata baru yang perlu dikembangkan. Namun, pihaknya mengaku jka menggunakan dana APBD tidak bisa mengcover semuanya.“Ini perlu adanya bantuan dari Dana Alokasi Khusus( DAK) Kemenparekraf dan aspirasi dari DPR RI untuk mengembangkan destinasi wisata di Kudus,” tandasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler