Rabu, 19 November 2025


Selain itu, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat juga meminta adanya transparansi data. Selain itu juga peningkatan kecepatan pemeriksaan dan pemrosesan sampel tes Covid-19. Agar penyebaran virus corona di Tanah Air bisa dikendalikan.

"Secara nasional hingga saat ini jumlah positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Di sisi lain pemerintah juga berupaya meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat. Dengan kondisi ini dibutuhkan peningkatan pengendalian penyebaran Covid-19," katanya dalam siara pers yang diterima MURIANEWS, Jumat Jumat (19/6/2020).

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hingga 17 Juni 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 41.431. Sedangkan kasus meninggal dunia mencapai 2.276 dan sembuh sebanyak 16.243.

[caption id="attachment_161748" align="aligncenter" width="880"] Lestari Moerdijat. (MURIANEWS.com)[/caption]

Bahkan menurut Lestari, data dari Universitas John Hopkins menyebutkan, jika jumlah positif Covid-19 di Indonesia itu tertinggi di Asia Tenggara. Ini melampaui Singapura yang sebelumnya di urutan teratas.

Kondisi serupa juga terjadi pada anak Indonesia. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan tingkat kematian anak akibat virus ini di Tanah Air, merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.

Berdasarkan data IDAI hingga 18 Mei lalu, jumlah anak yang positif Covid-19 di Indonesia mencapai 584 kasus. Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 anak yang meninggal sejauh ini mencapai 14 anak. Adapun PDP anak yang meninggal sebanyak 129.

"Upaya evaluasi penanganan dan pengendalian penyebaran virus ini harus segera ditingkatkan, bila Indonesia tidak mau menghadapi ledakan jumlah positif Covid-19," terangnya.

Ia menilaim jika ledakan jumlah positif Covid-19 terjadi di Indonesia, maka risikonya sangat besar. Selain adanya keterbatasan fasilitas kesehatan dan tenaga medis, menurut Legislator NasDem itu, juga akan menekan perekonomian dalam jangka waktu lama.
Ia menilaim jika ledakan jumlah positif Covid-19 terjadi di Indonesia, maka risikonya sangat besar. Selain adanya keterbatasan fasilitas kesehatan dan tenaga medis, menurut Legislator NasDem itu, juga akan menekan perekonomian dalam jangka waktu lama.“Pemerintah harus terus meningkatkan upaya testing, tracing, isolasi dan mempersingkat gap waktu antara waktu tes dan hasil tes Covid-19. Agar peningkatan pengendalian penyebaran virus bisa tercapai,” ujarnya.Meski demikian, pihaknya mengapresiasi peningkatan jumlah test Covid-19 yang sempat mencapai 20.000 test per hari. Namun dia juga berharap hasil testnya bisa diketahui segera.Karena, semakin lebar gap waktu antara waktu test dan hasil, berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19. Apalagi, berdasarkan pengamatan ahli epidemiologi orang tanpa gejala (OTG) mendominasi kecepatan penyebaran Covid-19 di Indonesia."Diperlukan kesadaran bersama bahwa wabah belum mereda. Sikap disiplin pemerintah dan seluruh masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, mempertahankan solidaritas nasional, saling menjaga dalam masa kenormalan baru, sangat membantu dalam pengendalian penyebaran virus," katanya.Pada sisi lain transparansi data menjadi sangat penting. Sehingga semua pihak bisa bekerja pada alur dan target yang sama.‘’Jika data tidak akurat maka evaluasi yang dilakukan pun bisa menyimpang. Pada akhirnya keputusan yang dibuat pun keliru sasaran,’’ pungkasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar