Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Makam Sunan Kudus saat ini sedang tak berselimut luwur atau kelambu. Kain-kain putih beraneka motif yang selalu terpasang, kini tak nampak di sudut-sudut makam yang telah berdiri sekitar tahun 1878 masehi tersebut.

Dinding cungkup berbentuk kubus yang terbuat dari bebatuan kapur pun tampak jelas. Ukiran dan ornamen bunga yang indah yang terukir di dinding, yang sebelumnya tertutup kain juga tampak jelas dalam kesempatan kali ini.

Ditambah lampu-lampu model kuno di sejumlah sudut makam, menambah nilai dan kesan historis dari makam semakin terasa.

Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) kini memang tengah melepas semua luwur atau kelambu makam. Proses pelepasannya pun telah dilakukan Selasa (10/8/2021) pagi tadi.

Sementara pemasangannya, baru akan dilakukan pada 19 Agustus 2021 mendatang. Hal tersebut, dilakukan dalam rangka melaksanakan tradisi buka luwur Makam Sunan Kudus.

[caption id="attachment_232808" align="alignleft" width="880"] Makam Sunan Kudus saat luwurnya dilepas untuk diganti yang baru. (MURIANEWS/,Anggara Jiwandhana)[/caption]

Humas panitia kegiatan tradisi buka luwur Makam Sunan Kudus Muhammad Kharis mengatakan, melihat makam Sunan Kudus tanpa luwur adalah hal yang cukup langka. Pasalnya penggantian luwur hanya dilakukan setahun sekali.

“Bagi yang berziarah di hari-hari peringatan Buka Luwur akan bisa merasakan berziarah di Makam Kanjeng Sunan tanpa adanya luwur,” ucap Kharis.

Ia mengatakan, ada sekitar 35 orang yang dilibatkan dalam prosesi pelepasan, pembuatan, hingga pemasangan luwur nanti. Sementara untuk saat ini, sedang dalam tahap pembuatan luwur yang baru.
Ia mengatakan, ada sekitar 35 orang yang dilibatkan dalam prosesi pelepasan, pembuatan, hingga pemasangan luwur nanti. Sementara untuk saat ini, sedang dalam tahap pembuatan luwur yang baru.“Memang tahapannya adalah pelepasan luwur kemudian pembuatan luwur baru, hingga pemasangannya kembali,” ujarnya.Untuk motif kainnya, terdiri dari motif untuk, motif kompol, motif melaten, motif wiru, dan motif ranjam. Motif tersebut dibuat dengan kualitas kain yang berbeda. Pemasangannya juga memiliki tempatnya sendiri-sendiri.Seperti motif ranjam diletakkan di area dalam. Motif kompol yang diletakkan di pojok-pojok makam. Serta motif melaten yang digunakan untuk menghias bagian dalam. Dan motif waru yang digunakan untuk menutup.“Jadi tiap motif kain punya penempatannya sendiri-sendiri, tahun ini membutuhkan sekitar 1.500 meter kain untuk membuat motif-motif luwur tersebut,” ujarnya.Sedang luwur lama yang dipasang tahun lalu, akan dibagikan ke warga sekitar kompleks masjid. Kain dari makam Sunan Kudus ini banyak yang mempercayai mempunyai berkah tersendiri.  Reporter: Anaggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler