MURIANEWS, Kudus – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak untuk menjadikan bulan Ramadan sebafai momentum bangkit dari dampak pandemi. Saat ramadan ini, warga diajak untuk meningkatkan empati terhadap sesama agar negeri ini mampu bangkit.
"Pada Ramadan tahun ini, di kala penyebaran Covid-19 mulai terkendali, saatnya kita setiap anak bangsa bergandengan tangan untuk bangkit bersama dari hantaman dampak pandemi," kata Lestari yang akrab disapa Rerie dalam keterangan tertulis yang diterima MURIANEWS, Senin (4/4/2022).
Menurutnya, semangat empati dan saling berbagi serta ketaatan terhadap perintah untuk berbuat kebajikan yang tumbuh di masa Ramadan harus menjadi modal untuk mengatasi berbagai masalah.
”Sejumlah upaya harus segera dilakukan agar bangsa ini mampu menjadi bangsa yang memiliki daya saing,” ujarnya.
Saat ini menurut dia, ancaman terhadap generasi penerus bangsa sangat serius dalam berbagai bentuk. Antara lain, berupa maraknya tindak kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, kekurangan gizi yang mengakibatkan stunting hingga sistem pendidikan nasional yang belum sepenuhnya bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak untuk menjadikan bulan Ramadan sebafai momentum bangkit dari dampak pandemi. Saat ramadan ini, warga diajak untuk meningkatkan empati terhadap sesama agar negeri ini mampu bangkit.
"Pada Ramadan tahun ini, di kala penyebaran Covid-19 mulai terkendali, saatnya kita setiap anak bangsa bergandengan tangan untuk bangkit bersama dari hantaman dampak pandemi," kata Lestari yang akrab disapa Rerie dalam keterangan tertulis yang diterima MURIANEWS, Senin (4/4/2022).
Menurutnya, semangat empati dan saling berbagi serta ketaatan terhadap perintah untuk berbuat kebajikan yang tumbuh di masa Ramadan harus menjadi modal untuk mengatasi berbagai masalah.
”Sejumlah upaya harus segera dilakukan agar bangsa ini mampu menjadi bangsa yang memiliki daya saing,” ujarnya.
Saat ini menurut dia, ancaman terhadap generasi penerus bangsa sangat serius dalam berbagai bentuk. Antara lain, berupa maraknya tindak kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, kekurangan gizi yang mengakibatkan stunting hingga sistem pendidikan nasional yang belum sepenuhnya bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
”Saat ini, upaya sedang dilakukan untuk agar negara mampu mengatasi ancaman tersebut. Muai dari pembasahan RUU TPKS misalnya, yang memerlukan komitmen kuat semua pihak untuk mewujudkan,” terangnya.
Demikian juga dengan penanggulangan stunting dan membangun sistem pendidikan nasional yang dicanangkan pemerintah, menurut Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus segera diwujudkan langkah yang benar-benar terukur.
”Kami sangat berharap pada Ramadan ini semua upaya bangsa ini untuk bangkit dan mencetak generasi penerus yang tangguh di masa datang bisa segera dilakukan, untuk menyambut masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha
