Dibesuk Istri Bupati, Ini Harapan Penderita Hidrosefalus di Kudus
Anggara Jiwandhana
Selasa, 15 Januari 2019 15:33:34
Ulil dan Zaky berada di dukuh yang sama, yakni dukuh Gerbongan RT 04/ RW 02 serta RT 07/RW 02 Jekulo, sedangkan Fitriani berada di dukuh Sumur bandung RT 04/RW 05, Kecamatan Jekulo. Kesehariannya, baik Zaky maupun Ulil dan Fitri hanya bisa tidur di ranjang kasurnya. Namun, Zaky masih bisa berinteraksi dengan cukup baik.
Saat dikunjungi oleh Istri dari orang nomor satu di Kudus tersebut, Zaky mengutarakan keinginannya untuk bermain mobil-mobilan.
"Saya mau mobil remot," katanya dengan nada polos dan ceria dibalik sakitnya.
Tak hanya itu, Zaky juga mengutarakan cita-citanya serta menanyakan siapa saja yang ada di depannya saat itu.
"Ini siapa? Ini siapa ? ramai ya," ucap Zaky.
Saat dimintai keterangan, Rina mengatakan, kunjungan tersebut untuk memastikan keadaan sekaligus memberi bantuan kepada keluarga zaky maupun ulil. Dirinya juga mengatakan akan menindaklanjuti kejadian ini.
"Ini nanti kita omongkan ke Bapak, dia perlu tau bagaimana keadaannya dan langsung bisa bertindak," kata Rina.Sementara itu, Camat Kecamatan Jekulo, Dwi Yosie menjelaskan adanya kasus tersebut bukan karena penanganan yang kurang cepat dari pihak puskesmas. Hanya saja, kasus ini terjadi karena pihak keluarga sebelumnya lebih memilih jalur pengobatan alternatif ketimbang jalur medis."Keluarga Fitriani Dulu seperti itu, tapi sekarang sudah mulai mau pengobatan medis, untuk Ulil sudah dioperasi sebanyak 9 kali sedangkan Zaky pernah dipasang selang di Elisabeth" Kata Yusie.Ditemui setelah kunjungan, Kepala Dinsos P3AP2KB, Lutful Hakim memastikan bahwa keluarga Zaky beserta dua keluarga lainnya telah menerima bantuan dari pemerintah. Bantuan tersebut berupa Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp lima ratus ribu dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp seratus lima puluh ribu per bulannya."Sudah berjalan dan penyaluran atau penerimaannya melalui kami sendiri," tandas Lutful
Editor : Supriyadi
Murianews, Kudus – Tiga bocah penderita hidrosefalus hari ini dibesuk oleh Istri Bupati Kudus, HM Tamzil, yakni Rina Tamzil di kediamannya masing-masing, Selasa (15/01/2019). Ketiga bocah ini adalah, Ulil Albab (4,5) putra dari Bapak Ngasimin dan Ibu Mariyatul, Fitriani (3,5) putri bapak Bejo, dan Zaky Firzatullah (11) putra dari Bapak Siswanto.
Ulil dan Zaky berada di dukuh yang sama, yakni dukuh Gerbongan RT 04/ RW 02 serta RT 07/RW 02 Jekulo, sedangkan Fitriani berada di dukuh Sumur bandung RT 04/RW 05, Kecamatan Jekulo. Kesehariannya, baik Zaky maupun Ulil dan Fitri hanya bisa tidur di ranjang kasurnya. Namun, Zaky masih bisa berinteraksi dengan cukup baik.
Saat dikunjungi oleh Istri dari orang nomor satu di Kudus tersebut, Zaky mengutarakan keinginannya untuk bermain mobil-mobilan.
"Saya mau mobil remot," katanya dengan nada polos dan ceria dibalik sakitnya.
Tak hanya itu, Zaky juga mengutarakan cita-citanya serta menanyakan siapa saja yang ada di depannya saat itu.
"Ini siapa? Ini siapa ? ramai ya," ucap Zaky.
Saat dimintai keterangan, Rina mengatakan, kunjungan tersebut untuk memastikan keadaan sekaligus memberi bantuan kepada keluarga zaky maupun ulil. Dirinya juga mengatakan akan menindaklanjuti kejadian ini.
"Ini nanti kita omongkan ke Bapak, dia perlu tau bagaimana keadaannya dan langsung bisa bertindak," kata Rina.
Sementara itu, Camat Kecamatan Jekulo, Dwi Yosie menjelaskan adanya kasus tersebut bukan karena penanganan yang kurang cepat dari pihak puskesmas. Hanya saja, kasus ini terjadi karena pihak keluarga sebelumnya lebih memilih jalur pengobatan alternatif ketimbang jalur medis.
"Keluarga Fitriani Dulu seperti itu, tapi sekarang sudah mulai mau pengobatan medis, untuk Ulil sudah dioperasi sebanyak 9 kali sedangkan Zaky pernah dipasang selang di Elisabeth" Kata Yusie.
Ditemui setelah kunjungan, Kepala Dinsos P3AP2KB, Lutful Hakim memastikan bahwa keluarga Zaky beserta dua keluarga lainnya telah menerima bantuan dari pemerintah. Bantuan tersebut berupa Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp lima ratus ribu dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp seratus lima puluh ribu per bulannya.
"Sudah berjalan dan penyaluran atau penerimaannya melalui kami sendiri," tandas Lutful
Editor : Supriyadi
