Rabu, 19 November 2025


Salah satu relawan  BPBD, Karsono mengatakan jika jebolnya tanggul dikarenakan tidak kuat menahan arus serta debit air yang tinggi. Hujan deras memang terus mengguyur Kudus beberapa hari ini.

"Karna itu mungkin jebol," terang Karsono.

Terkait penanganan, hari ini (27/01/2019), pihaknya akan mencoba menambal dengan karung yang diisi dengan tanah padas. Karung-karung tersebut akan ditumpuk guna menutupi aliran air yang jebol.

Ia merinci,  butuh tiga baris untuk menutup jebolnya tanggul. Karung akan dibuat delapan tumpuk per baris. Masing-masing baris akan dibuat sepanjang 4 meter. Oleh karena itu, pihaknya bersama warga telah menyiapkan sekitar seratusan bambu serta tigaratus sak jerami.

"Kita coba dengan cara itu, semoga kuat," ucapnya saat di lokasi tanggul jebol.

[caption id="attachment_155933" align="alignnone" width="665"] Relawan BPBD bersama warga saat memasukkan tanah padas ke karung guna menutup tanggul yang jebol sejak hari Sabtu kemarin. (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption]

Terkait jebolnya tanggul, Camat Mejobo, Harso Widodo mengatakan jika  pihaknya telah berupaya untuk memperbaiki kemarin Sabtu (26/01). Hanya, karna arus yang kuat serta debit air yang tinggi penanganan jadi tidak maksimal.

"Sehingga air masih bisa menerobos dan jebol lagi," ucap Harso.Untuk daerah tergenang, baik RT 02 maupun RT 03 di RW 02 masih areal persawahan saja. Namun tidak menutup kemungkinan jika hujan deras terjadi lagi, akan meluap ke pemukiman warga."Untuk sementara masih aman," tandas Harso.Sementara itu, Siti (25) salah satu warga mengatakan jika dirinya bersama tetangga lainnya mulai waspada terkait jebolnya tanggul. Rumah Siti tak jauh dari lokasi tanggul yang jebol."Kalau sudah tergenang akan susah surutnya," terang Siti.Untuk penanganan yang cepat, dirinya mengapresiasi semua pihak terkait soal cepatnya penanganan jebolnya tanggul tersebut."Terimakasih karena langsung terjun menutup tanggul," tandas Siti.Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler