Banjir Meninggi, Warga Jati Wetan Mulai Padati Pengungsian
Anggara Jiwandhana
Selasa, 29 Januari 2019 12:10:12
Di beberapa tempat yang tergenang, warga sudah diimbau untuk meninggalkan rumahnya. Hanya karena satu dan dua alasan, warga memilih untuk tetap tinggal di rumah.
Kusin salah satu warga Tanggulangin mengatakan jika dirinya masih akan tetap tinggal di rumahnya. Menurutnya ketinggian air di tempat rumahnya masih tergolong rendah.
"Masih bertahan karena hanya air baru masuk sedikit saja," terang Kusin.
Untuk jumlah pengungsi di Balai Desa Jati Wetan, hingga berita ini diturunkan setidaknya sudah ada 237 jiwa dari 74 Kepala Keluarga (KK) yang mulai memadati area pengungsian. Ini dikarenakan air yang menggenang mulai tinggi. Ia juga memperkirakan adanya kenaikan pengungsi pada hari ini.
"Jumlah bisa berubah, tergantung ini nanti naik atau turun airnya, banyak kepala keluarga juga yang belum datang," jelas Suyitno, Kepala Desa Jati Wetan.
Terkait semua kebutuhan pengungsi, Ia memastikan jika pihaknya telah menjamin semua kebutuhan pengungsi. Menurutnya ini dilakukan supaya pengungsi merasa nyaman saat berada di lokasi pengungsian.
"Semua sudah disiapkan, tandas Suyitno.
Sementara itu, banjir yang menggenangi beberapa titik di desa Jati Wetan dikatakan Bupati Kudus, HM Tamzil merupakan akibat dari kiriman air yang berada di kota. Dia menjelaskan seharusnya air tersebut harusnya dibuang ke Sungai Gelis."Ini PR saya," terang Tamzil.Lebih rinci Tamzil akan mengupayakan bagaimana caranya aliran air dari kota tersebut bisa memotong dan masuk ke arah Sungai Gelis."Kita upayakan untuk itu," kata Tamzil.Terakhir, Tamzil mengharapkan kepada para warga yang rumahnya sudah dimasuki air untuk tetap tenang dan segera mengungsi bila diperlukan."Rumah dikunci dulu, barang-barang diamankan, ayo pada mengungsi," ajak Tamzil.
Editor : Supriyadi
Murianews, Kudus - Hujan deras yang terjadi sejak pekan lalu masih menerjang Kabupaten Kudus hingga pagi hari tadi, (29/01/2019). Tak khayal hal itu membuat beberapa genangan di beberapa titik yang tergenang banjir meningkat. Salah satunya di Desa Jati Wetan.
Di beberapa tempat yang tergenang, warga sudah diimbau untuk meninggalkan rumahnya. Hanya karena satu dan dua alasan, warga memilih untuk tetap tinggal di rumah.
Kusin salah satu warga Tanggulangin mengatakan jika dirinya masih akan tetap tinggal di rumahnya. Menurutnya ketinggian air di tempat rumahnya masih tergolong rendah.
"Masih bertahan karena hanya air baru masuk sedikit saja," terang Kusin.
Untuk jumlah pengungsi di Balai Desa Jati Wetan, hingga berita ini diturunkan setidaknya sudah ada 237 jiwa dari 74 Kepala Keluarga (KK) yang mulai memadati area pengungsian. Ini dikarenakan air yang menggenang mulai tinggi. Ia juga memperkirakan adanya kenaikan pengungsi pada hari ini.
"Jumlah bisa berubah, tergantung ini nanti naik atau turun airnya, banyak kepala keluarga juga yang belum datang," jelas Suyitno, Kepala Desa Jati Wetan.
Terkait semua kebutuhan pengungsi, Ia memastikan jika pihaknya telah menjamin semua kebutuhan pengungsi. Menurutnya ini dilakukan supaya pengungsi merasa nyaman saat berada di lokasi pengungsian.
"Semua sudah disiapkan, tandas Suyitno.
Sementara itu, banjir yang menggenangi beberapa titik di desa Jati Wetan dikatakan Bupati Kudus, HM Tamzil merupakan akibat dari kiriman air yang berada di kota. Dia menjelaskan seharusnya air tersebut harusnya dibuang ke Sungai Gelis.
"Ini PR saya," terang Tamzil.
Lebih rinci Tamzil akan mengupayakan bagaimana caranya aliran air dari kota tersebut bisa memotong dan masuk ke arah Sungai Gelis.
"Kita upayakan untuk itu," kata Tamzil.
Terakhir, Tamzil mengharapkan kepada para warga yang rumahnya sudah dimasuki air untuk tetap tenang dan segera mengungsi bila diperlukan.
"Rumah dikunci dulu, barang-barang diamankan, ayo pada mengungsi," ajak Tamzil.
Editor : Supriyadi