Kamis, 20 November 2025


Menurut Tamzil, salah satu penyebab lamanya banjir surut di tempat tersebut adalah karena air buangan dari Kota secara terus menerus. Selain itu juga, kondisi Sungai Wulan yang masih penuh juga menyebabkan air terjebak di pemukiman.

"Karna pintu air tidak bisa dibuka kalau sungai (Wulan, red) penuh," terang Tamzil.

Terkait prioritasnya, Tamzil berencana membangun sebuah embung di Kecamatan Jati. Untuk letak pembangunannya masih dalam proses pengkajian. Embung ini akan berfungsi untuk menampung air yang menuju ke kecamatan tersebut.

"Sedang kita kaji untuk itu," ucap Tamzil.

Selain itu juga, Tamzil akan mencoba untuk membuat sodetan guna mengarahkan aliran air yang berasal dari Kota untuk masuk ke Sungai Gelis. Dengan harapan bisa mengurangi kiriman air yang berasal dari Kota.

"Sodetan diperlukan untuk itu," jelasnya.

Disinggung soal upaya yang telah dilakukan, Tamzil mengatakan jika akan menerjunkan pompa penyedot portabel guna mengurangi genangan dan membuangnya ke sungai wulan. Diharapkan dengan dipakainya pompa penyedot tersebut, genangan akan segera turun."Setidaknya bisa sedikit demi sedikit mengurangi air yang ada di pemukiman," tandas Tamzil.Sementara itu, jumlah pengungsi di Balai Desa Jati Wetan kian hari kian bertambah. Hingga berita ini diturunkan, setidaknya ada 260 jiwa dari 84 Kartu Keluarga (KK) yang mengungsi di tempat tersebut.Dengan rincian, Laki-laki sebanyak 135 dan perempuan berjumlah 125 jiwa. Untuk lansia sendiri ada tujuh jiwa serta bayi berjumlah empat jiwa.Soal mengungsi, Tamzil sendiri sudah menyarankan kepada warga jika air sudah mulai memasuki rumah maka disarankan segera untuk mengungsi."Rumah dikunci dulu, barang-barang diamankan, ayo pada mengungsi," ajak Tamzil beberapa hari yang lalu.Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler