Gas Pembuangan Bengkel Bocor, Puluhan Murid SD 2 Mlati Kidul Sesak Nafas
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 9 Februari 2019 16:51:02
Mereka mengami sesak nafas disertai batuk-batuk karena terpapar gas buang bengkel tersebut. Ada juga beberapa siswa yang mengaku sedikit pusing karna menghirup gas buangan itu.
Lokasi sekolah memang terbilang dekat dengan bengkel yang mengalami kebocoran gas. Akibatnya kegiatan belajar mengajar pun sempat terhenti karna insiden tersebut. Para siswa enggan masuk kembali dan lebih memilih di luar karena bisa menghirup udara segar.
Kepala SD 2 Mlati Kidul, Suwoyo mengatakan jika kejadian ini terus menerus terjadi. Ia menegaskan ini bukanlah kejadian yang pertama kali. Hanya, ia mengaku ini adalah yang paling parah.
"Sudah sering seperti ini dari kemarin," ucapnya dengan nada cukup kesal.
[caption id="attachment_156972" align="alignnone" width="715"]

Kepala Sekolah SD 2 Mlati Kidul saat menunjukkan lokasi kelas yang terpapar gas pembuangan bengkel siang tadi, (9/2/2019) (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption]
Soal aduan, dari pihaknya pun telah berulang kali mengadu ke kelurahan terkait kejadian ini. Tokoh masyarakat jug sudah diajak untuk rembugan tentang masalah pembuangan gas yang terus menghantui pihak sekolah. Hanya, hasilnya masih sama saja.
"Walaupun sempat saya mengerti mereka diberi teguran baik lisan maupun tulis oleh pihak desa," jelasnya.
Sementara itu Bhabinkamtibmas Mlati Kidul, Aipda Yuliyanto, yang sempat menyambangi lokasi, mengatakan jika pihaknya sudah memberitahu serta merundingkan penyelesaian masalah tersebut. Menurut Yuli, pihak bengkel telah mengakui jika gas bocor tersebut memang menjadi salah mereka."Sudah tadi langsung saya omongkan baik-baik," ucapnya.Yuli melanjut jika pihak bengkel telah berjanji untuk memperbaiki kebocoran gas buang tersebut. Dan meminta maaf karna telah berulang kali mengganggu dengan kebocoran gasnya."Ya dia sudah berjanji untuk segera memperbaiki kebocorannya," tandas Yuli.Sedangkan kerusakan mesin bengkel memang dibenarkan oleh Sahid, pemilik bengkel. Dirinya pun tal mengelak saat ditanya oleh yang berwajib."Memang rusak, kami meminta maaf terkait hal ini," tandas Sahid.
Editor: Supriyadi
Murianews, Kudus - Gas pembuangan sebuah bengkel di Mlati Kidul pagi hingga siang tadi bocor. Akibatnya puluhan siswa dari tiga kelas yakni kelas satu, dua, dan tiga di SD 2 Mlati Kidul diminta keluar ruangan kelas oleh gurunya.
Mereka mengami sesak nafas disertai batuk-batuk karena terpapar gas buang bengkel tersebut. Ada juga beberapa siswa yang mengaku sedikit pusing karna menghirup gas buangan itu.
Lokasi sekolah memang terbilang dekat dengan bengkel yang mengalami kebocoran gas. Akibatnya kegiatan belajar mengajar pun sempat terhenti karna insiden tersebut. Para siswa enggan masuk kembali dan lebih memilih di luar karena bisa menghirup udara segar.
Kepala SD 2 Mlati Kidul, Suwoyo mengatakan jika kejadian ini terus menerus terjadi. Ia menegaskan ini bukanlah kejadian yang pertama kali. Hanya, ia mengaku ini adalah yang paling parah.
"Sudah sering seperti ini dari kemarin," ucapnya dengan nada cukup kesal.
[caption id="attachment_156972" align="alignnone" width="715"]

Kepala Sekolah SD 2 Mlati Kidul saat menunjukkan lokasi kelas yang terpapar gas pembuangan bengkel siang tadi, (9/2/2019) (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption]
Soal aduan, dari pihaknya pun telah berulang kali mengadu ke kelurahan terkait kejadian ini. Tokoh masyarakat jug sudah diajak untuk rembugan tentang masalah pembuangan gas yang terus menghantui pihak sekolah. Hanya, hasilnya masih sama saja.
"Walaupun sempat saya mengerti mereka diberi teguran baik lisan maupun tulis oleh pihak desa," jelasnya.
Sementara itu Bhabinkamtibmas Mlati Kidul, Aipda Yuliyanto, yang sempat menyambangi lokasi, mengatakan jika pihaknya sudah memberitahu serta merundingkan penyelesaian masalah tersebut. Menurut Yuli, pihak bengkel telah mengakui jika gas bocor tersebut memang menjadi salah mereka.
"Sudah tadi langsung saya omongkan baik-baik," ucapnya.
Yuli melanjut jika pihak bengkel telah berjanji untuk memperbaiki kebocoran gas buang tersebut. Dan meminta maaf karna telah berulang kali mengganggu dengan kebocoran gasnya.
"Ya dia sudah berjanji untuk segera memperbaiki kebocorannya," tandas Yuli.
Sedangkan kerusakan mesin bengkel memang dibenarkan oleh Sahid, pemilik bengkel. Dirinya pun tal mengelak saat ditanya oleh yang berwajib.
"Memang rusak, kami meminta maaf terkait hal ini," tandas Sahid.
Editor: Supriyadi