Rabu, 19 November 2025


Kendati demikian, Bangunan  Pasar rakyat bisa dikatakan belum berfungsi. Hal ini dikarenakan belum adanya proses jual beli secara langsung di komplek pasar yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah tersebut.

Belum adanya pedagang yang mau menempati disinyalir jadi penyebab utama. Hal ini disebabkan karena minat dan keseriusan pedagang masih rendah untuk menempati Pasar Rakyat tersebut.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar (Disdagsar) Kudus, Sudiharti melalui Kasie pasar daerah, Muhammad Kaden. Kaden menjelaskan jika pihaknya saat ini tengah melakukan pengumpulan berkas terkait pedagang yang ingin menempati komplek Pasar Rakyat.

[caption id="attachment_157374" align="alignnone" width="665"] Pasar Rakyat Kudus masih sepi melompong lantaran banyak pedagang yang enggan menyewa kios tersebut. (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption]

"Sedang dilakukan pengumpulan berkas, sebenarnya sudah banyak yang tanya, tapi belum mengumpulkan berkas," jelasnya.

Kaden pun merinci, hingga hari ini baru ada sebanyak 28 berkas pengajuan dari para pedagang. Berkas ini nantinya akan diseleksi lagi serta dilakukan pengundian terkait lokasi pedagang menggelar dagangannya.

Disinggung soal sepinya peminat, Ia pun mengakui jika pihaknya memang kurang mesosialisasikan hal ini. Sampai saat ini, informasi terkait hanya bisa diakses dari petugas pasar ataupun langsung berkunjung ke Dinas Perdagangan."Kami kurang dalam hal itu," jelasnya.Pun dengan rencana pembukaan Pasar Rakyat. Pihaknya belum berani memastikan kapan pasar tersebut akan dibuka."Menunggu arahan dari kepala dinas dulu kalau soal itu," tandasnya.Pasar Rakyat sendiri nantinya akan menampung pedagang klontong, sayuran dan daging. Sebanyak 35 kios dan 189 los telah disiapkan untuk menampung para pedagang. Terutama  para pedagang yang berjualan di area teras Pasar Baru.Untuk ukuran kios, ada dua jenis ukuran. Yang pertama adalah 2,5x2 meter dan yang berukuran  3x2 meter. Sedangkan untuk ukuran lossnya berada di angka 1,5x1 meter.Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler