Kamis, 20 November 2025


Ada sebanyak 20 reka adegan didasari pada keterangan pelaku saat kejadian kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pembunuhan pada tanggal 8 dan 9 Febuari 2019 lalu di peragakan kembali. Reka adegan ini sekaligus untukmengetahui kronologi pembunuhan.

AKP Rismanto menjelaskan reka adegan dimulai saat Sugeng dan istrinya, Dewi cekcok di ruang tamu rumahnya. Cek cok dilandasi rasa kesal Sugeng karena terus disuruh-suruh istrinya tersebut. Reka adegan dua, Sugeng mulai mendorong istrinya ke tembok karena mulai merasa kesal.

"Saat itu pada hari Jumat, tanggal 8 Febuari 2019," rincinya.

Adegan ketiga hingga kedelapan, Sugeng kembali cekcok dengan Dewi. Sugeng kembali mendorong Dewi. Nahas, kali ini Dewi terkena sebuah kursi dan langsung tidak sadarkan diri. Sugeng langsung panik dan bingung.

Ia pun mengambil selendang yang kemudian diikatkannya pada kayu penyangga tangga setinggi dua meter. Sugeng lantas menyeret tubuh Dewi untuk digantungkan di kain selendang tersebut.

Setelahnya, anak korban menangis. Sugeng yang tak tega langsung menghampirinya dan membuatkan susu anaknya. Sugeng juga sempat menina bobokkan anaknya.

Setelah anaknya tertidur, kurang lebih setengah jam, pihaknya langsung menghampiri istrinya dan berteriak sekencang-kencangnya."Hingga para saksi datang dan mengecek kondisi korban," ucap Rismanto.Dewi dipastikan tidak bernyawa setelah salah satu saksi mengecek denyut nadinya. Lalu warga pun berdatangan dan akhirnya diperiksa hingga akhirnya dimandikan dan disemayamkan.Sebelumnya, kematian Dewi memang dianggap tidak wajar oleh beberapa tetangga. Namun, para tetangga hanya mengerti Dewi meninggal karena sakit setelah lakukan operasi sesar.Menanggapi kejadian ini, Rismanto mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat jika menemukan kasus seperti ini langsung saja adukan ke pihak kepolisian. Pihaknya memastikan akan menindak tegas persoalan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)"Apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain,"Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler