Rabu, 19 November 2025


Tercatat, ribuan tanda tangan dibubuhkan pada acara tersebut. Barongsai caplok caleg yang diperagakan 15 orang pemain dan kru tim Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (Fobi) Kudus pun sukses menarik masa dan pukau para penonton.

Baharudin, Koordinator Divisi Hukum, Data, dan Informasi Bawaslu Kudus menjelaskan, jika deklarasi ini ditujukan sebagai bentuk aksi kampanye tolak politik uang, hoaks, isu sara, dan ujaran kebencian.

"Kami ajak masyarakat kampanye tolak politik uang, hoaks, isu sara, dan ujaran kebencian," kata Baharudin kepada MuriaNewsCom.

[caption id="attachment_159921" align="alignnone" width="1920"] Warga membubuhkan tanda tangan pada banner putih sebagai tanda tolak politik uang (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption]

Hal ini dilakukan supaya nantinya pemilu dapat berjalan kondusif, lancar, dan tanpa politik uang. Melalui deklarasi dan kegiatan ini juga, Bawaslu berharap masyarakat bisa melapor jika menemukad pelanggaran pemilu.
Hal ini dilakukan supaya nantinya pemilu dapat berjalan kondusif, lancar, dan tanpa politik uang. Melalui deklarasi dan kegiatan ini juga, Bawaslu berharap masyarakat bisa melapor jika menemukad pelanggaran pemilu."Jangan mau hak suaranya dibeli hanya dengan sejumlah uang," ucapnya.Pihaknya juga sempat menyinggung terkait aksi teatrikal barongsai caplok caleg. Ia menjelaskan, barongsai diibaratkannya sebagai bawaslu. Sehingga jika ditemukan caleg yang ketahuan money politics, maka akan segera dicaplok Bawaslu. "Siap-siap kami sikat jika terbukti money politics," tandasnya.Ketua PWI Kudus Saiful Anas menjelaskan, aksi ini merupakan bentuk dukungan terhadap jalannya pemilu supaya lebih kondusif. Pihaknya bersawa Bawaslu sepakat untuk ikut menyukseskan pemilu di Kudus supaya berjalan lancar dan kondusif, tanpa politik uang, hingga isu SARA."Kita harapkan semoga aman, tentram, dan dami, tentunya tanpa politik uang," tandasnya.Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar