Peringati Hari Bhakti Pemasyarakatan, 25 Narapidana Rutan Kudus Kerja Bakti Bangun Masjid
Anggara Jiwandhana
Rabu, 27 Maret 2019 10:35:14
Kepala Rutan IIB Kudus Budi Prajitno mengatakan, peringatan kali ini lebih ditekankan pada pembekalan warga binaan terkait hidup membaur dengan masyarakat. Mereka yang akan dilepas ke masyarakat setelah menjalani masa tahannya harus punya modal supaya tak canggung berada di tengah masyarakat.
"Ini juga merupakan implementasi Undang-undang No. 12 Tahun 1995 terkait pembinaan hidup, kehidupan, dan penghidupan," katanya pada MURIANEWS.com.
Budi berharap, para masyarakat mau menerima kembali para warga binaan yang akan dibebaskan pada tahun ini. Stigma negatif terhadap mantan narapidana juga diharapkan mampu dihilangkan sedikit demi sedikit.
"Mereka bisa merubah sikap lebih baik lagi. Mereka belum terlambat," tandasnya.
Sementara Kepala Sub Bidang Pelayanan Tahanan Eko Budihartanto, menambahkan jika 25 napi dipilih berdasarkan seleksi dan dianggap telah memenuhi syarat substantif serta administrasi. Sebelumnya, mereka juga telah melalui sidang TPP Rutan Kudus."Demi keamanan langsung di kawal satu napi dikawal satu petugas Rutan," jelasnya.Salah satu WBP, Noor Syaiful Huda mengaku senang bisa ikut merayakan hari bakti pada tahun ini. Bisa merasakan dunia luar serta turut serta membantu masyarakat adalah sebuah kebahagiaan baginya."Sangat senang, semoga bisa membantu," ujar pria yang telah menjalani setengah masa pidanya tersebut.
Editor: Supriyadi
MURIANEWSCOM, Kudus - Sebanyak 25 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana Rutan IIB Kudus, pagi ini (27/3/2019) melakukan kerja bakti bangun masjid Al Mubarok di Jalan Pangeran Puger no 16 Kudus. Selain untuk membaur dengan masyarakat, aksi sosial ini juga untuk memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55.
Kepala Rutan IIB Kudus Budi Prajitno mengatakan, peringatan kali ini lebih ditekankan pada pembekalan warga binaan terkait hidup membaur dengan masyarakat. Mereka yang akan dilepas ke masyarakat setelah menjalani masa tahannya harus punya modal supaya tak canggung berada di tengah masyarakat.
"Ini juga merupakan implementasi Undang-undang No. 12 Tahun 1995 terkait pembinaan hidup, kehidupan, dan penghidupan," katanya pada MURIANEWS.com.
Budi berharap, para masyarakat mau menerima kembali para warga binaan yang akan dibebaskan pada tahun ini. Stigma negatif terhadap mantan narapidana juga diharapkan mampu dihilangkan sedikit demi sedikit.
"Mereka bisa merubah sikap lebih baik lagi. Mereka belum terlambat," tandasnya.
Sementara Kepala Sub Bidang Pelayanan Tahanan Eko Budihartanto, menambahkan jika 25 napi dipilih berdasarkan seleksi dan dianggap telah memenuhi syarat substantif serta administrasi. Sebelumnya, mereka juga telah melalui sidang TPP Rutan Kudus.
"Demi keamanan langsung di kawal satu napi dikawal satu petugas Rutan," jelasnya.
Salah satu WBP, Noor Syaiful Huda mengaku senang bisa ikut merayakan hari bakti pada tahun ini. Bisa merasakan dunia luar serta turut serta membantu masyarakat adalah sebuah kebahagiaan baginya.
"Sangat senang, semoga bisa membantu," ujar pria yang telah menjalani setengah masa pidanya tersebut.
Editor: Supriyadi
