Rabu, 19 November 2025


Kasie Penanggulangan Kesiapsiagaan BPBD Kudus Atok Darmobroto mengatakan tiap harinya, ada ratusan telefon masuk ke nomor layanan 112 tersebut. Beberapa memang laporan tentang kegawat daruratan.

”Tapi kebanyakan banyak memang candaan. Kita sering dikerjai,” ucap Atok.

Mulai dari nomor telfon terblokir, hingga mengetes keaktifan layanan masih kerap didengar dalam aduan-aduan di nomor layanan. Laporan-laporan palsu juga sesekali mampir dan membuat petugas bingung.

”Yang paling parah memang laporan palsu. Belum lama ini ada beberapa kejadian urgent yang dilaporkan. Tapi setelah dicek ke lokasi tidak benar,” lanjut Atok.

Kendati demikian, pihaknya tidak terlalu ambil pusing. Kejadian seperti ini pun dimaklumi. Apalagi layanan aduan memang tergolong baru di Kabupaten Kudus. Sehingga membuat masyarakat penasaran.

“Kami maklumi tapi jangan kebablasan lah. Ini untuk tanggap darurat bukan untuk main-main,” kata Atok.

Pihaknya pun berharap supaya masyarakat bisa lebih bijaksana dalam memanfaatkan layanan. Karena U-Garudda 112 diluncurkan bukan untuk guyonan, melainkan layanan kegawat daruratan.
Pihaknya pun berharap supaya masyarakat bisa lebih bijaksana dalam memanfaatkan layanan. Karena U-Garudda 112 diluncurkan bukan untuk guyonan, melainkan layanan kegawat daruratan.“Kami harapkan masyarakat bisa mengerti hal tersebut,” tandasnya.Sebelumnya, dalam peluncuran U-Garuda pada tanggal 11 bulan lalu, Bupati Kudus, HM Tamzil mengharapkan U-Garuda 112 bisa digunakan secara bijak oleh masyarakat Kudus. Program tersebut sejatinya diperuntukkan untuk situasi kegawat daruratan. Bukan untuk aduan-aduan masyarakat.Tamzil juga mengharapkan layanan U-Garuda 112 tidak digunakan untuk main-main atau iseng. Mengingat layanan tersebut sangatlah penting bagi masyarakat yang membutuhkan.“Jadi jangan sampai dibuat main-main,” Tandas Tamzil. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler