Revitalisasi PG Rendeng Kudus Capai 90 Persen
Anggara Jiwandhana
Jumat, 17 Mei 2019 12:47:44
Mesin tersebut di antaranya, mesin produksi meliputi
boiler (ketel uap),
mill (gilingan), pemurnian,
evaporator (stasiun penguapan), kristaliser,
centrifugal (pemutaran), pengemasan, hingga
bagase handling.
Administratur PG Rendeng, Agus Sulistiyanto menjelaskan revitalisasi PG Rendeng telah menelan dana senilai Rp 225 miliar. Jumlah tersebut dibiayai dari Penyertaan Modal Negara (PMN), yang saat ini masih berjalan hingga akhir tahun 2019.
”Sudah sampai 90 persen, proyek revitalisasi dilakukan konsorsium PT Wika dan PT Barata Indonesia ,”lanjutnya.
Perluasan tanaman tebu baru di enam kabupaten yaitu Demak, Kudus, Jepara, Pati, Blora, dan Rembang juga telah dilakukan. Peningkatan kualitas bahan baku yang disuplai oleh petani binaan juga terus digencarkan. Dengan harapan kualitas tebu bisa menyamai revitalisasi.
”Semua aspek diperbaharui,” ucapnya.
[caption id="attachment_158543" align="aligncenter" width="720"]

Para pekerja sedang melakukan revitalisasi pabrik untuk menunjang produktivitas gula. (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption]
Dengan direvitalisasinya PG Rendeng, pihaknya menargetkan peningkatan kapasitas giling. Yang semula 2.500-3.000
Ton Cane per-
Day (TCD/ ton per hari) menjadi 4.000 TCD. Dengan tujuan mewujudkan program kedaulatan dan ketahanan pangan.
“Harapannya memang ada peningkatan pada aspek manapun,” lanjutnya.
Revitalisasi pabrikan yang sudah berusia 177 tahun juga diharapkan mampu mendorong multiplier effect. Terutama pada peningkatan kesejahteraan ekonomi para petani tebu rakyat di wilayah Kudus dan sekitarnya.
Revitalisasi pabrikan yang sudah berusia 177 tahun juga diharapkan mampu mendorong multiplier effect. Terutama pada peningkatan kesejahteraan ekonomi para petani tebu rakyat di wilayah Kudus dan sekitarnya.“Selain pabrik, para petani juga bisa terangkat,” jelasnya.Sedang untuk jadwal giling, PG Rendeng menjadwalkan pelaksanaan proses giling mulai 15 Juni mendatang. Proses giling akan berjalan selama 93 hari. Dengan target produksi gula kiristal putih (GKP) sebanyak 20.685.“Perkiraan jumlah tebu yang digiling adalah 277.300 ton dengan patokan rendemen 7,44 persen,” rinici Agus.Pihaknya berharap musim giling tahun ini bisa membawa keberuntungan. Mengingat selama empat tahun terakhir PG Rendeng selalu merugi.Syukuran sebelum giling juga akan dilaksanakan. Dengan harapan giling kali ini bisa direstui yang Maha Kuasa. Baik dari segi keselamatan. Ataupun faktor teknis lainnya.“Musim giling tahun ini kami ingin membukukan perolehan laba minimal sebesar Rp 1 miliar,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Kudus – Revitalisasi Pabrik Gula (PG) Rendeng Kudus hingga kini telah mencapai 90 persen. Beberapa mesin yang diremajakan telah rampung pengerjaan dan pemasangannya.
Mesin tersebut di antaranya, mesin produksi meliputi
boiler (ketel uap),
mill (gilingan), pemurnian,
evaporator (stasiun penguapan), kristaliser,
centrifugal (pemutaran), pengemasan, hingga
bagase handling.
Administratur PG Rendeng, Agus Sulistiyanto menjelaskan revitalisasi PG Rendeng telah menelan dana senilai Rp 225 miliar. Jumlah tersebut dibiayai dari Penyertaan Modal Negara (PMN), yang saat ini masih berjalan hingga akhir tahun 2019.
”Sudah sampai 90 persen, proyek revitalisasi dilakukan konsorsium PT Wika dan PT Barata Indonesia ,”lanjutnya.
Perluasan tanaman tebu baru di enam kabupaten yaitu Demak, Kudus, Jepara, Pati, Blora, dan Rembang juga telah dilakukan. Peningkatan kualitas bahan baku yang disuplai oleh petani binaan juga terus digencarkan. Dengan harapan kualitas tebu bisa menyamai revitalisasi.
”Semua aspek diperbaharui,” ucapnya.
[caption id="attachment_158543" align="aligncenter" width="720"]

Para pekerja sedang melakukan revitalisasi pabrik untuk menunjang produktivitas gula. (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption]
Dengan direvitalisasinya PG Rendeng, pihaknya menargetkan peningkatan kapasitas giling. Yang semula 2.500-3.000
Ton Cane per-
Day (TCD/ ton per hari) menjadi 4.000 TCD. Dengan tujuan mewujudkan program kedaulatan dan ketahanan pangan.
“Harapannya memang ada peningkatan pada aspek manapun,” lanjutnya.
Revitalisasi pabrikan yang sudah berusia 177 tahun juga diharapkan mampu mendorong multiplier effect. Terutama pada peningkatan kesejahteraan ekonomi para petani tebu rakyat di wilayah Kudus dan sekitarnya.
“Selain pabrik, para petani juga bisa terangkat,” jelasnya.
Sedang untuk jadwal giling, PG Rendeng menjadwalkan pelaksanaan proses giling mulai 15 Juni mendatang. Proses giling akan berjalan selama 93 hari. Dengan target produksi gula kiristal putih (GKP) sebanyak 20.685.
“Perkiraan jumlah tebu yang digiling adalah 277.300 ton dengan patokan rendemen 7,44 persen,” rinici Agus.
Pihaknya berharap musim giling tahun ini bisa membawa keberuntungan. Mengingat selama empat tahun terakhir PG Rendeng selalu merugi.
Syukuran sebelum giling juga akan dilaksanakan. Dengan harapan giling kali ini bisa direstui yang Maha Kuasa. Baik dari segi keselamatan. Ataupun faktor teknis lainnya.
“Musim giling tahun ini kami ingin membukukan perolehan laba minimal sebesar Rp 1 miliar,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi