Kembangkan Museum Kretek Kudus, Pengelola Minta Saran Pelaku Usaha Rokok
Anggara Jiwandhana
Senin, 24 Juni 2019 13:08:14
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya pada Disbudpar Kudus, Kasman Sutiyono menjelaskan, para pelaku usaha rokok memiliki peranan penting. Secara history, mereka merupakan orang yang paling tahu asam garam perkembangan rokok di Kabupaten Kudus.
”Sesegera mungkin kita lakukan. Termasuk usulan penambahan koleksinya. Jadi sejarah dan koleksi museum bisa semakin lengkap,” kata Kasman.
Ia menjelaskan, untuk koleksi museim, pihaknya berencana melobi beberapa perusahaan untuk bisa merelakan mobil pengangkut rokok kuno yang sudah tidak digunakan sebagai koleksi museum.
”Semakin tua tahunnya akan semakin baik,” ujarnya.
Selain penambahan koleksi, penataan kembali foto-foto kuno juga segera dilakukan. Penataannya meliputi foto-foto kondisi brak (gudang produksi) maupun tokoh industri rokok. Tak terkecuali pernak-pernik peralatan dan bahan produksi keretek akan ditata kembali dan dilengkapi literasinya.
“Literasi akan didapatkan dari para pelaku usaha rokok kretek,” terangnya.
Terlepas dari pro kontra industri rokok, pihaknya juga akan melengkapi data-data komprehensif mengenai kontribusi industri hasil tembakau di Kudus maupun beberapa daerah sekitar. Data yang dimaksud misalnya berapa jumlah pabrik rokok dari waktu ke waktu, jumlah pekerja, jumlah produksi maupun seberapa besar hasil cukai yang disetor ke negara.“Kami berharap, warga yang mendatangi Museum Keretek akan mendapatkan gambaran komprehensif mengenai rokok keretek,” jelasnya.Salah seorang pengunjung, Sudibyo (34), menyatakan sudah saatnya Museum Keretek dibenahi. Dia mengaku sudah beberapa kali mengunjungi museum dan menilai kondisinya relatif sama. Jika dibenahi dari semua sisi, dipastikan akan semakin banyak pengunjungnya.“Dari segi koleksi museum, sangat sedikit perubahannya, semoga bisa lebih baik lagi,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Kudus – Upaya pengembangan dan penambahan koleksi Museum Kretek saat ini terus dikaji. Rencananya, pihak pengelola akan meminta saran kepada pengusaha rokok supaya koleksi museum lebih lengkap.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya pada Disbudpar Kudus, Kasman Sutiyono menjelaskan, para pelaku usaha rokok memiliki peranan penting. Secara history, mereka merupakan orang yang paling tahu asam garam perkembangan rokok di Kabupaten Kudus.
”Sesegera mungkin kita lakukan. Termasuk usulan penambahan koleksinya. Jadi sejarah dan koleksi museum bisa semakin lengkap,” kata Kasman.
Ia menjelaskan, untuk koleksi museim, pihaknya berencana melobi beberapa perusahaan untuk bisa merelakan mobil pengangkut rokok kuno yang sudah tidak digunakan sebagai koleksi museum.
”Semakin tua tahunnya akan semakin baik,” ujarnya.
Selain penambahan koleksi, penataan kembali foto-foto kuno juga segera dilakukan. Penataannya meliputi foto-foto kondisi brak (gudang produksi) maupun tokoh industri rokok. Tak terkecuali pernak-pernik peralatan dan bahan produksi keretek akan ditata kembali dan dilengkapi literasinya.
“Literasi akan didapatkan dari para pelaku usaha rokok kretek,” terangnya.
Terlepas dari pro kontra industri rokok, pihaknya juga akan melengkapi data-data komprehensif mengenai kontribusi industri hasil tembakau di Kudus maupun beberapa daerah sekitar. Data yang dimaksud misalnya berapa jumlah pabrik rokok dari waktu ke waktu, jumlah pekerja, jumlah produksi maupun seberapa besar hasil cukai yang disetor ke negara.
“Kami berharap, warga yang mendatangi Museum Keretek akan mendapatkan gambaran komprehensif mengenai rokok keretek,” jelasnya.
Salah seorang pengunjung, Sudibyo (34), menyatakan sudah saatnya Museum Keretek dibenahi. Dia mengaku sudah beberapa kali mengunjungi museum dan menilai kondisinya relatif sama. Jika dibenahi dari semua sisi, dipastikan akan semakin banyak pengunjungnya.
“Dari segi koleksi museum, sangat sedikit perubahannya, semoga bisa lebih baik lagi,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi