Desa Wisata Wonosoco Digiring Menjadi Desa Adat dan Budaya
Anggara Jiwandhana
Kamis, 27 Juni 2019 19:34:16
Bupati Kudus HM Tamzil mengatakan Desa Wonosoco lebih pantas menyandang gelar Desa Budaya. Selain karena akar budayanya yang kuat, masyarakat Desa Wonosoco kuat dalam hal nguri-uri kebudayaannya.
“Banyak tradisi dan banyak budaya yang patut dilestarikan,” kata Tamzil saat ditemui awak media usai membuka kegiatan resik-resik Sendang Wonosoco, Kamis (27/6/2019) sore.
Lembaga Adat Desa pun dicanangkan untuk mengakomodir dan mengkoordinasi semua elemen masyarakatnya terkait nguri-uri budaya. Dengan harapan semua tertuju pada satu tujuan, yakni pelestarian budaya yang berkesinambungan.
“Semua unsur masyarakat harus terlibat dalam hal ini,” ujarnya.
Beberapa penambahan serta perbaikan pada infrastruktur penunjang pun direncanakan pada APBD perubahan. Di antaranya perbaikan jalan masuk desa, penambahan lampu penerangan, serta pembuatan sabo dam.
“Kami koordinasikan dengan dinas terkait,” ucapnya.
Publikasi terkait kegiatan-kegiatan adat dan serta promosi kewisataan Desa Adat Wonosoco juga akan dilakukan. Publikasi, dilakukan saat semua elemen telah siap. Baik secara kuantitatif, maupun kualitatif.
“Sudah saatnya Wonosoco beralih menjadi desa adat, bukan rintisan desa wisata lagi,” kata Tamzil.Tamzil berharap, semua elemen bisa guyub dan merasa memiliki budayanya. Dengan begitu, nguri-uri budaya serta pengembangan desa adat dan desa budaya bisa berjalan dengan lancar. “Semua dari masyarakat dan untuk masyarakat,” tandas Tamzil.Sementara Camat Undaan Rifai Nawawi menjelaskan, Kecamatan Undaan memang memiliki segudag kebudayaan di tiap desanya. Salah satunya adalah Desa Wonosoco. “Undaan punya banyak adat dan budaya yang bisa menarik wisatawan,” ucapnya.Wayang klitik dan sendang wonosoco adalah beberapa potensi yang dimiliki desa tersebut. Rifa’i menyebut, jika dikembangkan, potensi tersebut bisa mendatangkan banyak wisatawan. Baik daerah maupun luar daerah.“Atmosfer budaya yang kuat jelas terasa disini, Pagelaran Wayang klitik akan digelar besok Sabtu,” tandas Rifa’i. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Kudus – Desa wisata Wonosoco, Kecamatan Undaan saat ini tengah dikembangkan menjadi Desa Adat dan Desa Budaya. Langkah tersebut dilakukan mengingat akar budaya dan tradisi pada desa tersebut semakin menguat.
Bupati Kudus HM Tamzil mengatakan Desa Wonosoco lebih pantas menyandang gelar Desa Budaya. Selain karena akar budayanya yang kuat, masyarakat Desa Wonosoco kuat dalam hal nguri-uri kebudayaannya.
“Banyak tradisi dan banyak budaya yang patut dilestarikan,” kata Tamzil saat ditemui awak media usai membuka kegiatan resik-resik Sendang Wonosoco, Kamis (27/6/2019) sore.
Lembaga Adat Desa pun dicanangkan untuk mengakomodir dan mengkoordinasi semua elemen masyarakatnya terkait nguri-uri budaya. Dengan harapan semua tertuju pada satu tujuan, yakni pelestarian budaya yang berkesinambungan.
“Semua unsur masyarakat harus terlibat dalam hal ini,” ujarnya.
Beberapa penambahan serta perbaikan pada infrastruktur penunjang pun direncanakan pada APBD perubahan. Di antaranya perbaikan jalan masuk desa, penambahan lampu penerangan, serta pembuatan sabo dam.
“Kami koordinasikan dengan dinas terkait,” ucapnya.
Publikasi terkait kegiatan-kegiatan adat dan serta promosi kewisataan Desa Adat Wonosoco juga akan dilakukan. Publikasi, dilakukan saat semua elemen telah siap. Baik secara kuantitatif, maupun kualitatif.
“Sudah saatnya Wonosoco beralih menjadi desa adat, bukan rintisan desa wisata lagi,” kata Tamzil.
Tamzil berharap, semua elemen bisa guyub dan merasa memiliki budayanya. Dengan begitu, nguri-uri budaya serta pengembangan desa adat dan desa budaya bisa berjalan dengan lancar. “Semua dari masyarakat dan untuk masyarakat,” tandas Tamzil.
Sementara Camat Undaan Rifai Nawawi menjelaskan, Kecamatan Undaan memang memiliki segudag kebudayaan di tiap desanya. Salah satunya adalah Desa Wonosoco. “Undaan punya banyak adat dan budaya yang bisa menarik wisatawan,” ucapnya.
Wayang klitik dan sendang wonosoco adalah beberapa potensi yang dimiliki desa tersebut. Rifa’i menyebut, jika dikembangkan, potensi tersebut bisa mendatangkan banyak wisatawan. Baik daerah maupun luar daerah.
“Atmosfer budaya yang kuat jelas terasa disini, Pagelaran Wayang klitik akan digelar besok Sabtu,” tandas Rifa’i.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi