Kapolres Kudus Minta Bhabinkamtibnas Miliki Keahlian Khusus untuk Ayomi Masyarakat
Anggara Jiwandhana
Jumat, 28 Juni 2019 17:30:16
Kapolres Kudus AKBP Saptono menyatakan, keahlian yang diimplementasikan masyarakat diharapkan memberi manfaat pada desa binaan. Pelayanan dan pengayoman juga bisa semakin dirasakan.
“Karena tugas utama polisi adalah melayani masyarakat,” kata Saptono, Jumat (28/6/2019) siang.
Saptono mengatakan, di Kudus sebenarnya telah banyak bhabinkamtibmas yang memiliki keahlian khusus. Kebanyakan dari mereka telah menerapkan dan membagi ilmunya pada desa binaannya masing-masing.
“Kudus cukup banyak yang punya keahlian khusus,” katanya.
Salah satu yang dicontohkannya adalah AIPDA Much Kartika Nofianto. Seorang bhabinkamtibmas di Desa Garung Kidul, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Ia memiliki keahlian pengobatan tradisional bekam.
“Kemampuan yang dimiliki anngota bhabinkamtibmas desa ini, diberikan kepada masyarakat secara gratis,” ucap Saptono usai mencoba terapi bekam milik anak buahnya tersebut di Balai Desa Garung Kidul.
Saptono menjelaskan, pengobatan Bhabin Nofi tidak dipungut biaya sama sekali. Pengobatan, ditujukan pada masyarakat desa Garung Kidul dan sekitarnya yang membutuhkan terapi. “Dia sempatkan waktu untuk membuka terapi,” kata Saptono.
Tugas utama yakni memberi sosialisasi terkait keamanan dan ketertiban di masyarakat pun tetap dilakukan. “Saya yakin semua itu dilakukan tanpa ada imbalan,” tambahnya.
Tugas utama yakni memberi sosialisasi terkait keamanan dan ketertiban di masyarakat pun tetap dilakukan. “Saya yakin semua itu dilakukan tanpa ada imbalan,” tambahnya.Selain Nofi, Saptono mengatakan banyak dari bhabinkamtibmas yang memiliki keahian khusus. Baik dalam bidang seni, kesehatan, ataupun sektor lain yang dirasa bisa bermanfaat bagi desa binaannya. “Pendampingan mereka jelas tanpa pamrih,” ulang Saptono.
Reward bagi bhabinkamtibmas yang berprestasi pun telah disiapkan. Dengan begitu, para bhabinkamtibmas bisa terpacu semangatnya untuk melayani masyarakat. “Mereka yang berpengaruh di desa binaannya diusulkan mendapat penghargaan,” tandas Saptono.Sementara AIPDA Much Kartika Nofianto mengaku sudah tiga bulan ini melayani pengobatan tradisional bekam. Pengobatannya tak ia kenakan tarif, alias gratis kepada masyarakat di Desa Garung Kidul.“Hal itu dilakukan untuk mengubah imej masyarakat, bahwa Polisi bukan aparat yang menyeramkan tapi humanis,” katanya.Kterampilan bekamnya ia dapat dari pelatihan yang ia lakoni beberapa bulan lalu. Sedang peralatanya diberi oleh masyarakat Desa Garung Kidul dengan dana swadaya. “Ini bentuk rasa terimakasih dan bentuk pengabdian saya pada masyarakat Desa Garung Kidul,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Kudus – Jelang Hari Bhayangkara ke-73, para bhabinkamtibmas di Kudus di dorong untuk punya setidaknya satu keahlian Khusus. Keahlian, bisa digunakan untuk melayani masyarakat sebagaimana tugas dari seorang bhabinkamtibmas .
Kapolres Kudus AKBP Saptono menyatakan, keahlian yang diimplementasikan masyarakat diharapkan memberi manfaat pada desa binaan. Pelayanan dan pengayoman juga bisa semakin dirasakan.
“Karena tugas utama polisi adalah melayani masyarakat,” kata Saptono, Jumat (28/6/2019) siang.
Saptono mengatakan, di Kudus sebenarnya telah banyak bhabinkamtibmas yang memiliki keahlian khusus. Kebanyakan dari mereka telah menerapkan dan membagi ilmunya pada desa binaannya masing-masing.
“Kudus cukup banyak yang punya keahlian khusus,” katanya.
Salah satu yang dicontohkannya adalah AIPDA Much Kartika Nofianto. Seorang bhabinkamtibmas di Desa Garung Kidul, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Ia memiliki keahlian pengobatan tradisional bekam.
“Kemampuan yang dimiliki anngota bhabinkamtibmas desa ini, diberikan kepada masyarakat secara gratis,” ucap Saptono usai mencoba terapi bekam milik anak buahnya tersebut di Balai Desa Garung Kidul.
Saptono menjelaskan, pengobatan Bhabin Nofi tidak dipungut biaya sama sekali. Pengobatan, ditujukan pada masyarakat desa Garung Kidul dan sekitarnya yang membutuhkan terapi. “Dia sempatkan waktu untuk membuka terapi,” kata Saptono.
Tugas utama yakni memberi sosialisasi terkait keamanan dan ketertiban di masyarakat pun tetap dilakukan. “Saya yakin semua itu dilakukan tanpa ada imbalan,” tambahnya.
Selain Nofi, Saptono mengatakan banyak dari bhabinkamtibmas yang memiliki keahian khusus. Baik dalam bidang seni, kesehatan, ataupun sektor lain yang dirasa bisa bermanfaat bagi desa binaannya. “Pendampingan mereka jelas tanpa pamrih,” ulang Saptono.
Reward bagi bhabinkamtibmas yang berprestasi pun telah disiapkan. Dengan begitu, para bhabinkamtibmas bisa terpacu semangatnya untuk melayani masyarakat. “Mereka yang berpengaruh di desa binaannya diusulkan mendapat penghargaan,” tandas Saptono.
Sementara AIPDA Much Kartika Nofianto mengaku sudah tiga bulan ini melayani pengobatan tradisional bekam. Pengobatannya tak ia kenakan tarif, alias gratis kepada masyarakat di Desa Garung Kidul.
“Hal itu dilakukan untuk mengubah imej masyarakat, bahwa Polisi bukan aparat yang menyeramkan tapi humanis,” katanya.
Kterampilan bekamnya ia dapat dari pelatihan yang ia lakoni beberapa bulan lalu. Sedang peralatanya diberi oleh masyarakat Desa Garung Kidul dengan dana swadaya. “Ini bentuk rasa terimakasih dan bentuk pengabdian saya pada masyarakat Desa Garung Kidul,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi