Kamis, 20 November 2025


Perangkat Desa Undaan Kidul Maskuri mengatakan, tiga dari enam RT di dukuh Gatet telah mengalami kekeringan selama 1,5 bulan. Ketiga RT tersebut meliputi RT 2, 5, dan 6. Sedangkan, RT 1, 3, dan 4 masih tercukupi oleh Pamsimas.

"Sebenarnya teraliri semua, hanya karena mesin penyalur rusak baru bisa mencukupi 3 RT," katanya.

Untuk kebutuhan sehari-sehari para warga biasanya membeli air galon dan air isi ulang pegunungan. Air tersebut digunakan untuk kebutuhan konsumsi. Sedang untuk kebutuhan mencuci diambilkan dari air sumur.

"Air sumur jika dimasak akan berbuih. Jadi banyak yang beli daripada kesehatan terganggu," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Ayatullah Humaini mengaku sudah mendapat laporan kondisi tersebut. Pihaknya bahkan sudah melakukan droping dua kali. Pertama, droping dilakukan Minggu (21/7/2019) kemarin.

"Hari ini kami kirimkan lagi satu tangki berkapasitas 4.000 liter," ucapnya.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD terkait daerah yang kekurangan air bersih. Ia pun memprediksi, permintaan air akan bertambah selama beberapa pekan ke depan karena musim kemarau masih berlangsung.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD terkait daerah yang kekurangan air bersih. Ia pun memprediksi, permintaan air akan bertambah selama beberapa pekan ke depan karena musim kemarau masih berlangsung."Desa Lambangan, Kecamatan Undaan kemarin juga meminta bantuan untuk acara sedekah bumi," ucapnya.Terpisah, Camat Undaan Rifai Nawawi, ketika dikonfirmasi membenarkan permintaan bantuan air bersih ke Dukuh Gatet. Permintaan disampaikan langsung melalui Direktur Utama PDAM Kudus karena bersifat kedaruratan."Hanya kami tetap lakukan langkah prosedural dengan mengirim surat resmi ke BPBD," ucapnya.Rifa'i menambahkan, selain Gatet, terdapat sejumlah daerah rawan kekeringan. SepertiDesa Lambangan, Desa Kutuk, Desa Undaan Kidul, Desa Ngemplak dan Wates. "Ada beberapa titik yang memang butuh dropping jika kekeringan parah," lanjutnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler