Jaga Persatuan, Polres Kudus Gelar Tarian Sajojo Bareng Mahasiswa Papua
Anggara Jiwandhana
Selasa, 3 September 2019 11:57:44
Dari pantauan di lapangan, beberapa polisi mengenakan pakaian adat daerah di Indonesia. Sedang para mahasiswa Papua, mengenakan baju khasnya lengkap dengan corak khas di badan dan wajah. Semuanya, menari dengan riang gembira.
Kapolres Kudus AKBP Saptono mengatakan, kegiatan dilakukan sebagai bentuk keberagaman sekaligus ajakan secara simbolik pada seluruh warga Indonesia. Terutama untuk mengesampingkan ego dan bersatu padu membangun Indonesia yang damai.
“Ini adalah ajakan dari kami untuk saling bersatu padu menjadi Indonesia,” katanya usai menari sajojo.
Tarian sajojo, juga diharapkan menjadi bentuk yang representatif dan menggambarkan Indonesia yang beragam namun tetap satu jua. “Indonesia sejatinya adalah negara yang beragam namun tetap menjadi satu,” Ucap
Konflik yang terjadi di Papua juga diharapkan bisa segera mereda. Isu sara yang kencang menyapa belakangan ini juga diharapkan tidak berkembang lebih luas.
“Mari merajut keharmonisan bangsa Indonesia,” ajaknya.
Saptono juga berharap pada seluruh warga Indonesia, khususnya warga Kudus untuk saling menghargai antarsesama. Tidak memperdulikan dari suku, agama, ataupun ras manapun. Semua tetap berkewajiban untuk saling menghargai dan membangun keharmonisan bersama.“Kita semua warga Indonesi yang sejatinya memang harus saling menghormati keberagaman ini,” tandasnya.Sementara, Adriance Fidella Gasper salah satu perwakilan siswa papua yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku senang dengan diadakannya kegiatan ini. Ia merasa berada di rumah sendiri ketika tarian dan lagu khas daerahnya dilantunkan dan ditarikan bersama. “Saya senang di sini,” katanya.Ia berharap, konflik yang sedang terjadi di tanah kelahirannya bisa segera berakhir dengan damai. “Saya masih sering menghubungi rumah, dengan segala syukur mereka baik-baik saja,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Kudus – Kepolisian Resor (Polres) Kudus, menggelar kegiatan Tari Sajojo di halaman Mapolres Kudus, Selasa (3/9/2019) pagi. Tarian, diikuti oleh puluhan personel dan belasan mahasiswa Papua yang ada di Kota Kretek.
Dari pantauan di lapangan, beberapa polisi mengenakan pakaian adat daerah di Indonesia. Sedang para mahasiswa Papua, mengenakan baju khasnya lengkap dengan corak khas di badan dan wajah. Semuanya, menari dengan riang gembira.
Kapolres Kudus AKBP Saptono mengatakan, kegiatan dilakukan sebagai bentuk keberagaman sekaligus ajakan secara simbolik pada seluruh warga Indonesia. Terutama untuk mengesampingkan ego dan bersatu padu membangun Indonesia yang damai.
“Ini adalah ajakan dari kami untuk saling bersatu padu menjadi Indonesia,” katanya usai menari sajojo.
Tarian sajojo, juga diharapkan menjadi bentuk yang representatif dan menggambarkan Indonesia yang beragam namun tetap satu jua. “Indonesia sejatinya adalah negara yang beragam namun tetap menjadi satu,” Ucap
Konflik yang terjadi di Papua juga diharapkan bisa segera mereda. Isu sara yang kencang menyapa belakangan ini juga diharapkan tidak berkembang lebih luas.
“Mari merajut keharmonisan bangsa Indonesia,” ajaknya.
Saptono juga berharap pada seluruh warga Indonesia, khususnya warga Kudus untuk saling menghargai antarsesama. Tidak memperdulikan dari suku, agama, ataupun ras manapun. Semua tetap berkewajiban untuk saling menghargai dan membangun keharmonisan bersama.
“Kita semua warga Indonesi yang sejatinya memang harus saling menghormati keberagaman ini,” tandasnya.
Sementara, Adriance Fidella Gasper salah satu perwakilan siswa papua yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku senang dengan diadakannya kegiatan ini. Ia merasa berada di rumah sendiri ketika tarian dan lagu khas daerahnya dilantunkan dan ditarikan bersama. “Saya senang di sini,” katanya.
Ia berharap, konflik yang sedang terjadi di tanah kelahirannya bisa segera berakhir dengan damai. “Saya masih sering menghubungi rumah, dengan segala syukur mereka baik-baik saja,” tandasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi