Jumat, 21 November 2025


“Akan kami monitoring. Sekecil apapun kemungkinan tersebut akan kami pantau,” kata Kapolres Kudus AKBP Saptono ketika dikonfirmasi di Mapolres Kudus, Jumat (11/10/2019) pagi.

Ia menjelaskan, saat ini beberapa desa yang berpotensi terjadi gesekan juga telah dipetakan. Hasilnya, ada beberapa desa yang berpotensi terjadi gesekan. Karena itu, ia berjanji tak akan mengendorkan perhatian dan kesiagaan selama proses pilkades digelar.

“Kebanyakan yang berpotensi itu yang memiliki dua calon saja,” lanjutnya.

Selain me-monitoring pada seleksi tes balon kades, monitoring juga dilakukan untuk mencegah adanya kampanye hitam yang bisa saja terjadi. Terutama jika pemilihan berada di daerah rawan konflik. Karena pendukung antar calon cukup fanatis.

Saptono pun berharap seluruh elemen masyarakat bisa mencegah adanya kampanye hitam. Terutama terkait penyebaran berita-berita yang sifatnya menjatuhkan salah satu pihak.

“Kami harapkan masyarakat bisa ikut membantu kondusifitas di lingkungannya,” tandasnya.Seperti diketahui, sistem pada Pemilihan Kepala Desa tahun ini mewajibkan adanya tes administrasi pada desa yang memiliki calon kepala lebih dari lima orang.Di Kudus sendiri bakal ada lima desa yang menerapkan sistem tersebut. Di antaranya, Desa Tergo Kecamatan Dawe, Desa Loram Wetan Kecamatan Jati, Desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu, Desa Rahtawu Kecamatan Gebog, dan Desa Gribig Kecamatan Kota. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler