Rabu, 19 November 2025


“Jika dilihat di lapangan kami kira cukup waktunya,” kata Kepala Bidang Tata Bangunan dan Drainase Harry Wibowo, Senin (14/10/2019).

Salah satu alasan cepatnya pembangunan drainase adalah karena proses pengerjaan menggunakan model pabrikasi. Tercatat ada empat tempat yang menggunakan model tersebut. Yakni di Jalan Menur, Jalan Bhakti, Jalan Pemuda, dan Jalan Gribig.

“Ada yang berbentuk box dan ada yang berbentuk leter U, jadi tinggal pasang setelah dibuatkan tempatnya,” lanjutnya.

Meski begitu, ada beberapa lokasi pembangunan drainase lain yang menggunakan metode cor. Seperti di jalan arah Megawon yang kini tengah dikebut pengerjaannya. Jika memang pada akhirnya ada gangguan pada cuaca, maka akan diajukan batas akhir pengerjaannya.

“Hanya sampai 30 Desember saja, tapi dengan kondisi yang sekarang kami rasa masih bisa sesuai target,” terang Hari.

Sementara Kasie Drainase Bimo Sekti Bagus menambahkan, di Kudus sendiri masih banyak titik drainase yang membutuhkan perawatan ekstra. Hanya, karena kondisi luar drainase belum memungkinkan untuk dilakukan perawatan, untuk sementara dilakukan di beberapa titik dahulu.
Sementara Kasie Drainase Bimo Sekti Bagus menambahkan, di Kudus sendiri masih banyak titik drainase yang membutuhkan perawatan ekstra. Hanya, karena kondisi luar drainase belum memungkinkan untuk dilakukan perawatan, untuk sementara dilakukan di beberapa titik dahulu.“Kebanyakan karena saluran sudah ditutup plat semen untuk akses jalan masuk usaha warga setempat,” ucapnya.Hanya saja, tidak menutup kemungkinan jika ada aduan dari masyarakat tentang endapan drainase, akan segera dilakukan kegiatan normalisasi.“Yang dikerjakan karena aduan ada di Jalan Dersalam-Pedawang, masyarakat bisa memberitahu kami jika ada drainase yang perlu dinormalisasi”, tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler