Kamis, 20 November 2025


Dengan pakaian khas santri, yakni mengenakan sarung. Baik putra maupun putri, semua berjalan beriringan secara kompak. Banyak dari para santri membawa pernak-pernik khasnya masing-masing. Mulai dari poster hingga bendera.

Rute yang ditempuh dimulai dari alun-alun menuju Jalan A. Yani. Kemudian diteruskan ke Jalan Ramelan dan finish di Alun-Alun Kudus kembali.

Ketua Panitia Peringatan Hari Santri Nasional Mawahib Afkar menyebut, untuk total undangan peserta Mlaku Bareng Santri sendiri berjumlah 50 ribu peserta. Jumlah tersebut terdiri dari berbagai sekolah dan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Kudus.

“Pesertanya yang hadir bisa puluhan ribu ini,” katanya.

Acara Mlaku Bareng Santri merupakan satu dari serangkaian kegiatan perayaan Hari Santri 2019 di Kabupaten Kudus. Kegiatan ini juga sebagai perayaan atas diakuinya santri di regulasi dan kebijakan pemerintah.

“Santri juga bersyukur atas disahkannya Undang-Undang Pesantren,” katanya.
“Santri juga bersyukur atas disahkannya Undang-Undang Pesantren,” katanya.Pada seluruh santri di Indonesia, pihaknya berpesan agar para santri bisa turut andil memajukan dan menyejahterakan Indonesia. Karena menurutnya keberadaan santri dan kiai tidak bisa dilepaskan dari sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Terpisah, Sekretaris Daerah Kudus Sam’ani Intaqoris menyebut santri haruslah menjadi ujung tombak serta pioner dari rasa toleransi. Sikap tidak membeda-bedakan antarsesama umat manusia, serta memahami jika Indonesia kaya akan budaya adalah kuncinya.“Santri tidak hanya di Kudus saja, santri ada di seluruh Indonesia, santri tidak memandang suku agama, dan ras ataupun budayanya,” terang Sam’ani. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar