Kamis, 20 November 2025


Opsi tersebut muncul karena sulitnya membersihkan tumpukan sampah dengan alat berat. Karena ketinggian tanggul menghalangi mobilitas lengan keruk alat berat jenis backhoe dari dinas BPSDA.

“Itu akan jadi opsi terakhir untuk pembersihan sampah di beberapa jembatan di Sungai Piji,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris, Rabu (6/11/2019) pagi.

Sam’ani beralasan, ketika tangul dijebol, proses pembersihan akan dirasa cepat. Prosesnya akan memakan waktu hingga dua sampai tiga hari kedepan saja. Lain halnya jika hanya dengan tenaga manual yang hingga pagi ini masih terus dilakukan oleh sejumlah warga.

“Prosesnya akan jadi lebih cepat,” katanya.

Selama tanggul dijebol, pihak BPSDA bersama Dinas PUPR Kudus akan diminta untuk menyiapkan karung penahan tanggul darurat. Pasca pembersihan, tanggul akan kembali dibangun dan bisa digunakan seperti semula.

“Koordinasi dengan semua pihak terkait tengah dilakukan. PUPR juga siap untuk membangun tanggul yang dijebol, tinggal menunggu keputusan BBWS,” lanjutnya.

Sementara Kasi Dalguna BPSDA Seluna Sugeng AN menyebut, hingga kini pihaknya belum bisa memberikan jawaban atas usulan Pemkab terkait menjebol tanggul. Pihaknya harus meminta ijin dari BBWS Pemali Juana sebagai pihak yang bertanggungjawab.”Ini ide bagus, tapi resikonya memang cukup tinggi, kami coba koordinasikan dengan BBWS,” katanya.Sementara itu mulai kemarin hingga tiga hari kedepan, Camat Mejobo Harso Widodo mengimba kepada warga agar melakukan kerja bakti pembersihan sungai. Kerja bakti ini dimaksudkan untuk meringankan kerja alat berat agar lebih optimal.”Giliran tiap dua sampai tiga jam biar warga bergantian gotong royong, kami tahu mereka punya kegiatan masing-masing,” terangnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler