Jumat, 21 November 2025


Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris mengatakan, ketepatan ataupun keterlambatan akan dijadikan rekam kinerja yang akan berpengaruh pada penilaian di masing-masing OPD. Hasil rekam kinerja tersebut akan menjadi dasar dan pertimbangan program yang akan dikerjakan tahun berikutnya.

”Karena itu kami harapkan bisa selesai sebelum batas tahun anggaran 2019,” ucapnya.

Selain menjadi penilaian pada OPD terkait, ketepatan waktu penyelenggaraan publik juga akan dijadikan penilaian bagi para rekanan. Terutama dalam hal mematuhi perjanjian kontrak pekerjaan yang telah disepakati.

”Tentunya kami mengapresiasi bagi yang telah menyelesaikannya tepat waktu,” katanya.

Hingga kini, Sam’ani pun tak memungkiri jika ada sejumlah kegiatan atau proyek anggaran 2019 yang belum tuntas. Terutama pada beberapa kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus.

“Kebanyakan dari proyek publik seperti jembatan dan jalan,” lanjutnya.

Ia pun menyarankan, para rekanan menambah tenaga kerja supaya bisa mengejar target. “Tapi tanpa ketersediaan material, penambahan tenaga kerja dan kerja lembur menjadi sia- sia karena tidak ada yang dikerjakan,” terangnya.

Hanya, lanjutnya, semua pengerjaan harus tetap sesuai prosedur. Semua pengerjaan tetap diminta dikerjakan dengan sesuai aturan dan tepat. Terutama terkait dengan dimensi (ukuran/volume), spesifikasi, kualitas dan administrasi.
Hanya, lanjutnya, semua pengerjaan harus tetap sesuai prosedur. Semua pengerjaan tetap diminta dikerjakan dengan sesuai aturan dan tepat. Terutama terkait dengan dimensi (ukuran/volume), spesifikasi, kualitas dan administrasi.“Jadi jangan asal cepat, tepat juga harus dilaksanakan,” terangnya.Sementara Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Kudus, Apriliana mengakui, hingga saat ini masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai. Terutama pada proyek jalan dan talud yang dibiayai ABBD murni.“Masih ada empat kegiatan belum tuntas,” jelasnya.Pelaksanaan proyek jalan dan talud terlambat dilakukan karena adanya retender atau lelang ulang. Yakni pada Jalan Sidomulyo- Gondoharum (Jekulo), dan Jalan Menur Kecamatan Kota, serta pembangunan talud di Lingkar Tenggara Desa Kirig (Mejobo) dan talud di Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati.“Kami telah mendorong kepada rekanan agar melakukan lembur dan menambah tenaga kerja untuk mengejar waktu agar tetap rampung sebelum akhir tahun anggaran,” terangnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler