Polres Buru Penyebar Berita Hoax Bencana di Kudus
Anggara Jiwandhana
Kamis, 9 Januari 2020 16:45:55
“Kegiatan menyebar video hoaks bencana itu meresahkan masyarakat, ” tegasnya saat ditemui awak media, Kamis (9/1/2020).
Pihaknya pun sempat geram dengan beredarnya video bencana banjir dengan keterangan lokasi di Kabupaten Kudus. Atau tepatnya pada Bendung Wilalung beberapa waktu lalu. “Penyebarnya akan kami tindak tegas, ini meresahkan,” tambahnya.
Pihaknya pun kini akan menggencarkan patroli media sosial. Apabila ditemukan situs penyebar hoaks maka akan segera pihaknya breakdown. Masyarakat juga diminta berperan aktif membantu patroli media sosial dengan memilah informasi yang diterimanya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak mudah percaya. Apalagi turut menyebarkan tanpa tahu berita atau konten tersebut benar atau tidak. Dengan begitu, penyebarluasan video bencana hoaks bisa berkurang dan tak meresahkan masyarakat.
“Jika ada potensi hoaks jangan dibagikan,” katanya.
Selain itu, lanjut Catur, peran Bhabinkantibmas juga akan dimaksimalkan dalam mengedukasi masyarakat terkait hal ini. Koordinasi dengan camat hingga kepala desa juga akan terus ditingkatkan guna mencegah adanya kesalahan informasi dan komunikasi.
Selain itu, lanjut Catur, peran Bhabinkantibmas juga akan dimaksimalkan dalam mengedukasi masyarakat terkait hal ini. Koordinasi dengan camat hingga kepala desa juga akan terus ditingkatkan guna mencegah adanya kesalahan informasi dan komunikasi.“Kami monitoring terus dalam hal ini,” terangnya.Sementara Dandim 0722 Kudus Letkol Arm Irwansyah mengatakan pihaknya juga terus memonitoring daerah rawan bencana melalui Babinsanya. Termasuk monitoring terkait debit air di sungai dan bendung penting seperti Sungai Wulan dan Bendung Wilalung.“Anggota terus kami minta untuk monitor, terutama pada daerah rawan bencana,” terangnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Kudus – Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi berjanji akan memburu para penyebar berita tak benar atau hoaks bencana alam di Kota Kretek. Selain melanggar UU ITE yang berlaku para penyebar hoaks tersebut mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Kegiatan menyebar video hoaks bencana itu meresahkan masyarakat, ” tegasnya saat ditemui awak media, Kamis (9/1/2020).
Pihaknya pun sempat geram dengan beredarnya video bencana banjir dengan keterangan lokasi di Kabupaten Kudus. Atau tepatnya pada Bendung Wilalung beberapa waktu lalu. “Penyebarnya akan kami tindak tegas, ini meresahkan,” tambahnya.
Pihaknya pun kini akan menggencarkan patroli media sosial. Apabila ditemukan situs penyebar hoaks maka akan segera pihaknya breakdown. Masyarakat juga diminta berperan aktif membantu patroli media sosial dengan memilah informasi yang diterimanya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak mudah percaya. Apalagi turut menyebarkan tanpa tahu berita atau konten tersebut benar atau tidak. Dengan begitu, penyebarluasan video bencana hoaks bisa berkurang dan tak meresahkan masyarakat.
“Jika ada potensi hoaks jangan dibagikan,” katanya.
Selain itu, lanjut Catur, peran Bhabinkantibmas juga akan dimaksimalkan dalam mengedukasi masyarakat terkait hal ini. Koordinasi dengan camat hingga kepala desa juga akan terus ditingkatkan guna mencegah adanya kesalahan informasi dan komunikasi.
“Kami monitoring terus dalam hal ini,” terangnya.
Sementara Dandim 0722 Kudus Letkol Arm Irwansyah mengatakan pihaknya juga terus memonitoring daerah rawan bencana melalui Babinsanya. Termasuk monitoring terkait debit air di sungai dan bendung penting seperti Sungai Wulan dan Bendung Wilalung.
“Anggota terus kami minta untuk monitor, terutama pada daerah rawan bencana,” terangnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi