Kamis, 20 November 2025


Miringnya gedung itu sudah mulai diketahui sejak tiga tahun lalu. Pihak rumah sakit pun langsung mengosongkan lantai II dan III di gedung itu pada akhir Desember 2019, karena dikhawatirkan membahayakan pasien.

Lantai II dan III tak lagi digunakan untuk merawat pasien ataupun aktivitas medis lainnya. Hanya lantai satu saja yang masih dipergunakan.

Ada wacana untuk merobobohkan gedung itu. Dengan alasan, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Wacana ini juga tak dipermasalahkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo. Ia menyebut, yang lebih diutamakan adalah keselamatan pasien dan warga di sekitar gedung itu.

“Bongkar saja tidak apa-apa jika memang diperlukan pembongkaran,” katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kudus Joko Mukti menyebut, jika perobohan gedung itu membutuhan kajian yang lebih lanjut.

Meski demikian menurutnya, jika Gedung Dahlia RSUD Kudus tidak bisa diselamatkan. Karena adanya ambles pada pondasi bangunan, hingga menyebabkan bangunan tersebut miring.

“Itu memang tidak bisa diupayakan lagi,” ujarnya, Kamis (30/1/2020).

Baca: Gedung Dahlia RSUD Kudus Miring, Lantai II dan III DikosongkanHanya saja, kata Joko, untuk merobohkan bangunan biasanya ada beberapa tahap yang pakem untuk dilakukan terlebih dahulu. Yakni seperti tahapan pengkajian.Termasuk dari pihak BPPKAD yang harus melakukan lelang material bangunan sebelum dirobohkan. “Jadi memang ada beberapa prosedur yang harus dilakukan terlebih dahulu,” terangnya.Sementara itu, Direktur RSUD Kudus dr Abdul Aziz Achyar menyebut jika pasien pada lantai dua dan tiga Gedung Dahlia telah diungsikan dan dipindah ke beberapa gedung lain. Ini dilakukan guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi.Ia menyebut, lantai satu masih aman dan tetap digunakan karena membeludaknya pasien.Total pasien yang dipindah yakni berjumlah sekitar 48 pasien. Dengan rincian 24 dari ruang Dahlia II dan 24 pasien dari Dahlia III. Mereka dipindahkan di Ruang Adelweiss sejak Desember tahun 2019 lalu. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler