Kamis, 20 November 2025


Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus mencatat jumlah partisipan sensus penduduk online hanya berkisar tiga sampai empat persen saja. Padahal, sosialisasi dan koordinasi terus dilakukan hingga tingkat kecamatan.

“Padahal kami sudah gencar melakukan sosialisasi dan koordinasi,” ucap Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa, Selasa (3/3/2020).

Walau demikian, pihaknya memang belum menyosialisasikan hingga tingkat paling bawah, yakni di tingkat RT dan RW. Tapi, lanjutnya, camat dan kepala desa sudah disosialisasi terkait tata cara dan pelaksanaan sensus penduduk online.

Kurangnya kesadaran serta minat masyarakat untuk mengisi sensus penduduk online pun dianggap jadi biangnya. Oleh karena itu, dirinya berharap elemen masyarakat bisa menggelar kegiatan mengisi sensus secara serentak. “Kami menyebutnya Ngibar atau ngisi bareng,” ujarnya.

Pihak BPS, kata Rahmadi, siap mendampingi jika ada desa atau komunitas yang ingin melaksanakan Ngibar tersebut. Cukup dengan bersurat,  maka pihak BPS akan mengirimkan anggotanya untuk pendampingan.

“Jadi tidak perlu khawatir, tetap akan ada pendampingan jika dibutuhkan,” katanya.

Baca: Ini Cara Mengikuti Sensus Penduduk Secara Online
Baca: Ini Cara Mengikuti Sensus Penduduk Secara OnlineHanya saja, pihak yang menyelenggarakan Ngibar diharapkan membawa surat-surat yang dibutuhkan. Seperti kartu keluarga (KK) dan akta nikah apabila sudah menikah. “Jadi saat proses pengisiannya tidak ada kendala,” terangnya.Sedang untuk jam pengisian sensus penduduk online, Rahmadi menyarankan untuk mengisi sensus penduduk online pada jam-jam yang sekiranya tidak padat aktivitas. Namun jika terpaksa, maka pengisian bisa dicicil dengan cara mengisi sebagian kemudian disimpan terlebih dahulu.“Jadi tidak serta merta langsung diisi semua, bisa dicicil jika memang tidak cukup waktunya,” ujarnya.Sementara untuk hambatan, Rahmadi mengatakan jika server sensus milik pusat jarang terjadi masalah. Jika tidak bisa login, maka pihaknya menyarankan untuk mencobanya kembali. “Dicoba lagi saja, biasanya (masalah) sinyal,” terangnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler