Ada Warga Kudus Diisolasi dengan Gejala Corona, Sekda: Jangan Panik Borong Masker
Anggara Jiwandhana
Kamis, 5 Maret 2020 14:53:15
“Jangan panik yang berlebihan,” ucapnya ketika ditemui di markas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Kamis (5/3/2020).
Selain itu, Sam’ani juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi borong alat pelindung diri seperti masker. Serta cairan antiseptik pembunuh kuman ataupun hand sanitizer yang tersedia di apotek maupun minimarket dan swalayan di Kudus.
“Seperlunya saja dan secukupnya saja, jangan berlebihan,” ujarnya.
Pola hidup sehat juga diharapkan bisa diterapkan masyarakat Kudus. Menjaga kondisi badan, meningkatkan imun dengan makan-makanan bergizi dan berimbang juga dianjurkan oleh Sam’ani.
“Rajin berolahraga juga bisa menjadikan tubuh sehat dan kebal penyakit,” katanya.
Apabila sakit, sambungnya, diharapkan segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. “Namun jangan panik, jangan langsung berpikiran itu corona,” jelasnya.
Baca juga:Pihaknya juga telah menginstruksikan dinas terkait dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk mengeduksi mayarakat agar tidak membuat kepanikan yang berlebihan. “Kominfo kami harap meningkatkan edukasinya terkait persoalan ini,” lanjutnya.Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersifat pelayanan masyarakat maupun nonpelayanan masyarakat juga diimbau untuk menyediakan setidaknya satu antiseptik guna membersihkan tangan. “Terutama pada dinas yang melayani masyarakat,” terangnya.Diberitakan sebelumnya, seorang warga Kudus dirawat di ruang iosolasi karena mengeluh batuk, pilek, demam. Dari hasil rontgen diketahui jika pasien itu juga mengalami perdagan paru.Selain itu, pasien juga mempunyai riwayat perjalanan dari Korea, di mana di negara itu virus corona mulai mewabah. Otoritas penanganan kesehatan di Kudus saat ini tengah menunggu hasil laboratorium untuk memastikan pasien tersebut postif corona atau tidak.”Sampel dari pasien sudah kami kirim ke Puslitbang Kemenkes di Jakarta,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus – Satu warga di Kabupaten Kudus dirawat di ruang isolasi RSUD Kudus, karena mempunyai gejala seperti terkena virus corona. Menyikapi hal ini, Pemkab Kudus meminta masyarakat tak panik.
“Jangan panik yang berlebihan,” ucapnya ketika ditemui di markas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Kamis (5/3/2020).
Selain itu, Sam’ani juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi borong alat pelindung diri seperti masker. Serta cairan antiseptik pembunuh kuman ataupun hand sanitizer yang tersedia di apotek maupun minimarket dan swalayan di Kudus.
“Seperlunya saja dan secukupnya saja, jangan berlebihan,” ujarnya.
Pola hidup sehat juga diharapkan bisa diterapkan masyarakat Kudus. Menjaga kondisi badan, meningkatkan imun dengan makan-makanan bergizi dan berimbang juga dianjurkan oleh Sam’ani.
“Rajin berolahraga juga bisa menjadikan tubuh sehat dan kebal penyakit,” katanya.
Apabila sakit, sambungnya, diharapkan segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. “Namun jangan panik, jangan langsung berpikiran itu corona,” jelasnya.
Baca juga:
Pihaknya juga telah menginstruksikan dinas terkait dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk mengeduksi mayarakat agar tidak membuat kepanikan yang berlebihan. “Kominfo kami harap meningkatkan edukasinya terkait persoalan ini,” lanjutnya.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersifat pelayanan masyarakat maupun nonpelayanan masyarakat juga diimbau untuk menyediakan setidaknya satu antiseptik guna membersihkan tangan. “Terutama pada dinas yang melayani masyarakat,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga Kudus dirawat di ruang iosolasi karena mengeluh batuk, pilek, demam. Dari hasil rontgen diketahui jika pasien itu juga mengalami perdagan paru.
Selain itu, pasien juga mempunyai riwayat perjalanan dari Korea, di mana di negara itu virus corona mulai mewabah. Otoritas penanganan kesehatan di Kudus saat ini tengah menunggu hasil laboratorium untuk memastikan pasien tersebut postif corona atau tidak.
”Sampel dari pasien sudah kami kirim ke Puslitbang Kemenkes di Jakarta,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha