Kamis, 20 November 2025


Total, ada sekitar 500 ton yang bakal dikirim dalam kurun waktu dua pekan ke depan. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sudiharti membenarkan hal ini.

Menurutnya, total keseluruhan gula yang diimpor adalah sebanyak 7.500 ton. Jumlah tersebut, dikatakannya untuk memenuhi kebutuhan gula pasir se eks-Karisidenan Pati.

"Kudus sepertinya mendapat 500 ton untuk menutup kelangkaan yang sedang terjadi," katanya, Selasa (24/3/2020 ) pagi.

Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat tidak terlalu panik terkait kelangkaan stok yang tengah terjadi. Dalam waktu dekat, jika kondisi sudah stabil pihaknya akan menginstruksikan penghapusan pembatasan pembelian.

Hanya saja, Sudiharti menekankan jika masyarakat tetap diminta untuk tidak memborong ataupun menimbun komoditas tersebut. "Silahkan beli tapi jangan diborong apalagi ditimbun," tegasnya.

Sementara untuk stok komoditas lain, seperti beras, stok di gudang Bulog masih aman untuk lima bulan ke depan.
Sementara untuk stok komoditas lain, seperti beras, stok di gudang Bulog masih aman untuk lima bulan ke depan.Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo memerintahkan Dinas Perdagangan untuk sigap dalam mengawasi komoditas bahan pokok yang beredar di pasaran. Pihaknya berharap, tidak ada pasokan bahan pokok yang tersendat, sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya."‎‎Saya minta untuk terus memantau, jangan sampai punya uang tetapi tidak bisa belanja karena barangnya tidak ada," terangnya.Sebelumnya, harga gula pasir di Kabupaten Kudus hingga Jumat (20/3/2020) mencapai Rp 17 ribu per kilogramnya. Harga tersebut jauh lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 12.500 ribu per kilogram. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler