Kamis, 20 November 2025


Ketua Takmir Masjid Agung Kudus Noor Badi menjelaskan, pelaksanaan secara terbatas, dalam artian hanya diikuti oleh masyarakat sekitar Masjid Agung saja. Yakni seputar Desa Demaan, Kudus.

“Kami pikir masyarakat luar desa sudah paham, jadi tidak ada masalah,” katanya, Kamis (23/4/2020) pagi.

Selain itu, pelaksanaan salat tarawih juga diupayakan akan rampung sebelum pemberlakuan jam malam pukul 20.00 WIB. Hal tersebut dilakukan supaya jemaah bisa pulang sebelum jalan-jalan ditutup.

“Kami sesuaikan dengan jam malam, jadi sebelum jalan ditutup jemaah sudah pulang,” ujarnya.

Protokol kesehatan juga akan diterapkan. Di mana masing-masing jemaah harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk masjid.

Baca: Warga Kudus Diimbau Tarawih di Rumah Selama Pagebluk Corona

Di luar masjid juga telah disediakan bilik disinfektan bagi para jemaah yang masuk ke area masjid. Jemaah juga diimbau menggunakan masker saat ke masjid.

“Shaf salat juga akan direnggangkan untuk psychal distancing,” terangnya.Kemudian untuk tadarus setelah pelaksanaan salat tarawih, Badi menjelaskan tetap akan menggelar dengan terbatas pula. Yakni, tadarus hanya akan dibacakan oleh tiga orang saja. Serta dalam melantunkan tidak menggunakan pengeras suara luar.“Serta tidak ada warga yang menyimak atau mengikuti tadarus, dulu diperbolehkan, kini kami menyesuaikan dengan kondisi sekarang,” ujarnya.Sementara untuk pelaksanaan pengajian sebelum buka puasa, untuk saat ini, pihaknya berencana hanya akan memutar pengajian via radio saja, dan disambungkan dengan pengeras suara luar.“Kami pakai radio dulu saat memutarkan pengajian menjelang buka puasa, semoga corona bisa segera mereda,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar