Rabu, 19 November 2025


Kepada MURIANEWS, Pujianto bahkan mengungkapkan jika dari 13 orang tersebut, tiga di antaranya adalah dokter spesialis.

"Yang dokter spesialis 3, lainnya ada apoteker, TTK (tenaga teknisi kefarmasian, Red), dan perawat," jelas Pujianto melalui pesan singkat WhatsApp.

Penjelasan Pujianto tersebut sekaligus membantah berita di sebuah media online jika 13 orang yang positif Corona adalah tenaga medis semua.

Baca: Sepuluh Tenaga Kesehatan di Kudus Positif Covid-19, Kasus Corona Jadi 37 Orang

Pujianto menerangkan, status 13 nakes tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan screening dengan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) terhadap 1.423 karyawan, 20 April 2020 lalu.

Jumlah itu termasuk peserta Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) alias dokter magang, tenaga outsourcing (kebersihan dan security), petugas parkir, dan staf koperasi karyawan.

"Kami melakukan tes ini untuk menciptakan keselamatan pasien dan staf rumah sakit," jelasnya.

Pujianto pun menegaskan bahwa karyawan rumah sakit yang hasil RDT-nya reaktif, langsung dilakukan isolasi mandiri untuk kewaspadaan bersama.
Pujianto pun menegaskan bahwa karyawan rumah sakit yang hasil RDT-nya reaktif, langsung dilakukan isolasi mandiri untuk kewaspadaan bersama.Baca: Pasien Positif Covid-19 Asal Undaan Kudus Meninggal DuniaSelanjutnya pihaknya melakukan swab test hingga dua kali. "Jumlahnya (yang RDT-nya reaktif, Red) mencapai 15,8 persen," katanya.Pihak rumah sakit, lanjut Pujianto, juga melakukan penelusuran siapa saja yang pernah kontak, khususnya kontak erat untuk dilakukan screening RDT.Pujianto menambahkan, dari 15,8 persen karyawan yang RDT-nya reaktif, hingga siang tadi ada 37 orang (16 persen) yang hasil swab test-nya negatif.Tapi ada 13 orang (6 persen) yang hasil swab test-nya positif. "Sesuai instruksi DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten, Red) kami langsung lakukan isolasi di ruang perawatan rumah sakit," tambahnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler