Bahkan Direktur Utama RS Mardi Rahayu dr Pujianto menyebut jika program tersebut akan di-
Selasa (5/5/2020) mendatang.
Program ini, kata Pujianto, diluncurkan RS Mardi Rahayu sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penularan
seringkali harus mengantre dan lama. Sehingga program
.
. Teknik pemeriksaannya menggunakan mesin
baru dari Korea.
Hasilnya bahkan diklaim lebih sensitif dibanding metode RDT dengan menggunakan stik seperti yang selama ini dilakukan.Pujianto pun berharap layanan baru tersebut dapat membantu masyarakat untuk bisa lebih dini dan lebih baik dalam pencegahan penularan Covid-19.Seperti diberitakan sebelumnya, meski 13 tenaga kesehatannya dinyatakan positif tertular
(Covid-19), RS Mardirahayu menegaskan tetap dapat melayani masyarakat.Selain karena jumlah tenaga yang masih sangat mencukupi, pihak rumah sakit telah menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang cukup ketat. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Kudus – RS Mardi Rahayu berencana membuat program pemeriksaan
Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk masyarakat.
Bahkan Direktur Utama RS Mardi Rahayu dr Pujianto menyebut jika program tersebut akan di-
launch Selasa (5/5/2020) mendatang.
Program ini, kata Pujianto, diluncurkan RS Mardi Rahayu sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penularan
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kudus,
"Selama ini pemeriksaan
swab test seringkali harus mengantre dan lama. Sehingga program
screening Covid-19 ini jadi penting sekali," jelas Pujianto kepada
MURIANEWS.
Program ini, imbuh Pujianto, bahkan bisa dilakukan dengan cara
drive thru. Teknik pemeriksaannya menggunakan mesin
imunolserologi baru dari Korea.
Baca Juga:
Hasilnya bahkan diklaim lebih sensitif dibanding metode RDT dengan menggunakan stik seperti yang selama ini dilakukan.
Pujianto pun berharap layanan baru tersebut dapat membantu masyarakat untuk bisa lebih dini dan lebih baik dalam pencegahan penularan Covid-19.
Seperti diberitakan sebelumnya, meski 13 tenaga kesehatannya dinyatakan positif tertular
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), RS Mardirahayu menegaskan tetap dapat melayani masyarakat.
Selain karena jumlah tenaga yang masih sangat mencukupi, pihak rumah sakit telah menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang cukup ketat.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Supriyadi