Jumat, 21 November 2025


B202VR Salatiga merupakan salah satu dari yang ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai laboratorium corona.

Para tenaga analis itu, akan mulai diberi pelatihan untuk mengoperasikan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang rencananya akan disumbangkan pihak swasta pada RSUD Kudus.

Direktur RSUD udus Abdul Aziz Achyar menjelaskan, pelatihan sudah dimulai pada hari Senin (11/5/2020) ini. Pelatihan sendiri akan berjalan selama empat hari ke depan.

Dilatihnya sejumlah tenaga laborat ke Salatiga tersebut dikarenakan alat yang dibanderol sekitar Rp 1 miliar tersebut sama dengan yang dipakai di B2P2VRP Salatiga‎.

“Alatnya sama yang dipakai di Salatiga, ini juga lebih canggih dari RSND (RS Nasional Diponegoro Undip-red)," ujarnya.

Alat yang diimpor dari luar negeri tersebut, katanya, tiba di Jakarta sejak hari Jumat (8/5/2020) kemarin. Namun diakui, hingga saat ini, alat kesehatan donasi Djarum tersebut belum tiba di RSUD Kudus.

“Memang katanya mau tiba dari Jumat kemarin, tetapi memang ini belum sampai,” ujarnya.

Keberadaan alat tersebut, jelas Aziz, akan membuat pemeriksaan hasil swab lebih cepat. Dalam satu hari, sedikitnya bisa memeriksa sekitar 96 sampel.‎”Tapi karena alatnya masih baru kami maksimalkan untuk setengahnya dulu,” terangnya.‎Sementara Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus, dr Andini Aridewi menambahkan alat tersebut akan mempercepat proses hasil swab.“Untuk tenaga kesehatan yang dikirim, ada sebanyak sembilan orang. Di antaranya tenaga analis dan dokter spesialis.” terangnya.Dengan adanya alat tersebut, pihaknya tidak perlu lagi menunggu waktu lima hingga tujuh hari untuk memperoleh hasil swab.“Tidak perlu lagi mengirimkan hasil swabnya, lewat alat ini kami sudah bisa melakukannya sendiri,” pungkasnya.Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler