Satu Pengunjung Ramayana Kudus Reaktif Rapid Test Corona
Anggara Jiwandhana
Jumat, 22 Mei 2020 15:35:05
Satu orang itu diketahui sebagai pengunjung Ramayana Departemen Store Kudus.
“Total ada sebanyak 147 partisipan di tiga mal. Dan satu pengunjung Ramayana yang reaktif rapid,” kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus dokter Andini Aridewi via telepon, Jumat (22/5/2020) sore.
Soal pengunjung yang reaktif, lanjut dia, Andini belum memastikan apakah yang bersangkutan sudah berkeliling mal atau belum.
Pasalnya, sampel memang diambil secara acak. Sehingga tidak ketahuan apakah pengunjung sudah berkeliling atau baru masuk.
“Karena memang ada yang sudah masuk ada yang saat baru masuk saat dirapid, kami tengah telusuri,” ujarnya.
Sementara untuk langkah lanjutan, Andini menjelaskan sampel darah pengunjung yang reaktif akan didalami kembali. Pengunjung tersebut akan diminta untuk isolasi mandiri terlebih dahulu.
“Kami akan kembali menganalisa hasil hematologi atau sampel darahnya,” lanjut Andini.
Jika memang ada hal-hal tertentu yang tidak normal dalam sampelnya, maka pasien akan diambil swabnya. “Karena biasanya ada tanda-tandanya apabila pasien mengarah ke covid,” ujarnya.
Baca: Pengunjung Mal di Kudus Dirapid Test Pakai Serum, Hasil Diklaim Lebih Akurat
Baca: Pengunjung Mal di Kudus Dirapid Test Pakai Serum, Hasil Diklaim Lebih AkuratSementara hingga kini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus mencatat ada sebanyak delapan orang yang reaktif saat di-
rapid test massal sejak beberapa waktu terakhir.Tujuh orang sebelumnya adalah mereka yang reaktif rapid saat dirapid test menggunakan jenis stik di Pasar Kliwon dan Menara Kudus.“Enam di Kliwon satu di Masjid Menara Kudus,” rinci Andini.Sementara satu orang merupakan pengunjung Ramayana Departemen Store yang serum darahnya reaktif saat diuji dengan mesin imunoserologi.Tim Gugus Tugas mengklaim, alat tersebut lebih sensitif hasilnya dibanding dengan uji
rapid test menggunakan stik.“Untuk tujuh orang yang dulu reaktif sampai saat ini masih isolasi mandiri, mereka belum diswab,” jelas Andini. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus – Rapid test massal dengan mesin imunoserologi pada ratusan pengunjung dan pegawai di tiga pusat perbelanjaan di Kudus, Jumat (22/5/2020) menghasilkan satu orang reaktif.
Satu orang itu diketahui sebagai pengunjung Ramayana Departemen Store Kudus.
“Total ada sebanyak 147 partisipan di tiga mal. Dan satu pengunjung Ramayana yang reaktif rapid,” kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus dokter Andini Aridewi via telepon, Jumat (22/5/2020) sore.
Soal pengunjung yang reaktif, lanjut dia, Andini belum memastikan apakah yang bersangkutan sudah berkeliling mal atau belum.
Pasalnya, sampel memang diambil secara acak. Sehingga tidak ketahuan apakah pengunjung sudah berkeliling atau baru masuk.
“Karena memang ada yang sudah masuk ada yang saat baru masuk saat dirapid, kami tengah telusuri,” ujarnya.
Sementara untuk langkah lanjutan, Andini menjelaskan sampel darah pengunjung yang reaktif akan didalami kembali. Pengunjung tersebut akan diminta untuk isolasi mandiri terlebih dahulu.
“Kami akan kembali menganalisa hasil hematologi atau sampel darahnya,” lanjut Andini.
Jika memang ada hal-hal tertentu yang tidak normal dalam sampelnya, maka pasien akan diambil swabnya. “Karena biasanya ada tanda-tandanya apabila pasien mengarah ke covid,” ujarnya.
Baca: Pengunjung Mal di Kudus Dirapid Test Pakai Serum, Hasil Diklaim Lebih Akurat
Sementara hingga kini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus mencatat ada sebanyak delapan orang yang reaktif saat di-
rapid test massal sejak beberapa waktu terakhir.
Tujuh orang sebelumnya adalah mereka yang reaktif rapid saat dirapid test menggunakan jenis stik di Pasar Kliwon dan Menara Kudus.
“Enam di Kliwon satu di Masjid Menara Kudus,” rinci Andini.
Sementara satu orang merupakan pengunjung Ramayana Departemen Store yang serum darahnya reaktif saat diuji dengan mesin imunoserologi.
Tim Gugus Tugas mengklaim, alat tersebut lebih sensitif hasilnya dibanding dengan uji
rapid test menggunakan stik.
“Untuk tujuh orang yang dulu reaktif sampai saat ini masih isolasi mandiri, mereka belum diswab,” jelas Andini.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha