Rabu, 19 November 2025


Hingga Selasa (9/6/2020) pagi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kudus mencatat kasus konfirmasi Covid-19 di Kudus sebanyak 77 kasus. Dengan rincian 55 kasus dari dalam wilayah dan 22 kasus dari luar wilayah.

Dari 55 kasus dalam wilayah tersebut, 15 pasien masih dirawat, enam jalani isolasi mandiri, sembuh 29 orang, dan meninggal lima kasus. Untuk kasus luar wilayah dari 22 kasus terdapat enam kasus dirawat , 15 kasus sembuh dan 1 kasus meninggal.

“Ini adalah tahap kedua. Puncaknya memang diperkirakan pada Juni ini,” kata Ketua GTPP Kudus HM Hartopo.

Baca: Tambah Satu Lagi, Kini Ada Tujuh Pasien Corona dari Klaster Puskesmas Kaliwungu Kudus

Dengan kondisini ini, Kudus belum memungkinkan untuk menerapkan tatanan kehidupan baru (new normal) secara luas.

Hartopo juga belum bisa memastikan kapan new normal dilaksanakan, karena Kudus masih masuki gelombang kedua penularan.

Hanya lanjut dia, persiapannya akan terus dijalankan. “Kami akan terus menyiapkan normal baru ini,” ucap dia.

Persiapan yang dilakukan sendiri, kata dia, adalah terus menggelar simulasi-simulasi protokol kesehatan normal baru. Seperti di sejumlah lokasi wisata di Kudus. “Di antaranya makam Sunan Muria dan sejumlah objek wisata lain di Kudus,” terangnya.
Persiapan yang dilakukan sendiri, kata dia, adalah terus menggelar simulasi-simulasi protokol kesehatan normal baru. Seperti di sejumlah lokasi wisata di Kudus. “Di antaranya makam Sunan Muria dan sejumlah objek wisata lain di Kudus,” terangnya.Para Aparatur Sipil Negara (ASN) kini juga sudah mulai masuk kantor secara serentak di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).Baca: Pasien Corona di Kudus Bertambah Satu Lagi, Jumlah Kasus Kini Jadi 77Hal tersebut dilakukan juga sebagai bentuk dan upaya menyongsong new normal. Protokol kesehatan pun diterapkan dengan tegas di lingkungan masing-masing OPD.Walau diakui, lanjut dia, bulan Juni ini adalah perkiraan puncak dari penularan Covid-19 di Kabupaten Kudus.Namun, dengan adanya laboratorium uji swab dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang ada di RSUD Kudus, penanganan corona bisa lebih cepat dilakukan. “Sehingga semakin banyak yang ditangani untuk kedepannya,” jelas Hartopo. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler