Rabu, 19 November 2025


Dana Tak Terduga (TT) yang memang diperuntukkan untuk penanganan Covid-19 pun diharapkan dan diusulkan bisa dikucurkan untuk kesiapan new normal ponpes-ponpes di Kudus.

“Terlebih Kudus ini kan Kota Santri, jadi jangan sampai tidak disiapkan,” kata Ketua Komisi D DPRD Kudus Mukhasiron, usai rakor dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Kemenag Kudus dan perwakilan pondok pesantren, Kamis (11/6/2020).

Anggaran yang dikucurkan dari Dana Tak Terduga, lanjut dia,  bisa digunakan untuk membuat tempat cuci tangan, membeli alat pengukur suhu, maupun penyediaan hand sanitizer dan peralatan pendukung lainnya.

Desakan kepada pemkab tersebut juga berlandaskan sejumlah ponpes yang akan mulai menerima santri baru. Sehingga upaya-upaya pencegahan penularan Covid-19 di lingkup para santri harus dimulai dari sekarang.

Pemkab, kata Mukhasiron, sebenarnya telah melakukan survei sejumlah pondok pesantren yang menerapkan protokol kesehatan.

Namun, hal tersebut dirasa belum cukup merepresentasikan protokol kesehatan di 131 ponpes yang terdaftar di Kemenag. “Belum dengan ponpes-ponpes yang tidak terdaftar, pemkab harus sigap,” lanjut dia.Jika tidak dicegah secara serius, pihaknya khawatir pesantren akan jadi klaster baru penularan Covid-19 di Kudus. Karena santrinya berasal dari berbagai daerah. “Jangan sampai ini terjadi,”  lanjut dia.Pihak DKK, lanjutnya, juga harus berperan aktif. Puskesmas diharapkan bisa menjalankan peran pencegahan dan penanganan penularan Covid-19 di lingkungan pondok. “Koordinasi antarlini sangat penting,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler