Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada membenarkan hal tersebut. Guru dengan inisial M berusia 48 tahun tersebut, merupakan seorang guru kelas di sekolah itu.
“Ya, memang kemarin meninggal dengan status positif Covid-19,” kata Harjuno ketika dikonfirmasi via telepon, Kamis (13/8/2020).
Untuk langkah antisipasi, Disdikpora sudah meminta aktivitas di sekolah tersebut dihentikan. Atau kembali melakukan
(WFH).
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penularan corrona yang lebih masif. “Selain itu kami minta guru-guru juga melakukan uji
, supaya tahu kondisinya,” ujarnya.
Harjuno menyebut, saat terkonfirmasi positif Covid-19, guru tersebut memang beraktivitas di sekolah, untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara dalam jaringan (daring).
,” katanya.
Agar tidak terjadi hal serupa, pihaknya pun meminta semua sekolah di Kudus untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Para guru dan semua staf sekolah juga diminta untuk terus memantau kesehatannya masing-masing.“Jika memang sedang tidak enak badan, tidak usah masuk dulu,” terangnya.Pembelajaran secara langsung sendiri belum akan dilakukan di Kudus. Harjuna mengatakan, pihaknya baru akan melakukan kegiatan tersebut setelah pandemi corona mereda di Kudus. “Untuk saat ini kami belum ada inisiasi ke sana,” jelas dia.Sementara untuk pembelajaran tatap muka, ataupun kegiatan yang melibatkan siswa, juga belum pernah digelar. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus – Satu guru di SDN 1 Barongan Kudus meninggal dunia dengan status positif covid-19. Yang bersangkutan, meninggal pada Rabu (12/8/2020) kemarin, setelah sempat dirawat di RSI Sunan Kudus.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada membenarkan hal tersebut. Guru dengan inisial M berusia 48 tahun tersebut, merupakan seorang guru kelas di sekolah itu.
“Ya, memang kemarin meninggal dengan status positif Covid-19,” kata Harjuno ketika dikonfirmasi via telepon, Kamis (13/8/2020).
Untuk langkah antisipasi, Disdikpora sudah meminta aktivitas di sekolah tersebut dihentikan. Atau kembali melakukan
work from home (WFH).
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penularan corrona yang lebih masif. “Selain itu kami minta guru-guru juga melakukan uji
swab, atau setidaknya
rapid test, supaya tahu kondisinya,” ujarnya.
Harjuno menyebut, saat terkonfirmasi positif Covid-19, guru tersebut memang beraktivitas di sekolah, untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara dalam jaringan (daring).
“Karena inilah kami harapkan guru-guru yang sempat kontak untuk uji
swab atau
rapid test,” katanya.
Baca: Satu Guru Meninggal Positif Covid-19, Semua Guru SD 1 Barongan Kudus Isolasi Mandiri
Agar tidak terjadi hal serupa, pihaknya pun meminta semua sekolah di Kudus untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Para guru dan semua staf sekolah juga diminta untuk terus memantau kesehatannya masing-masing.
“Jika memang sedang tidak enak badan, tidak usah masuk dulu,” terangnya.
Pembelajaran secara langsung sendiri belum akan dilakukan di Kudus. Harjuna mengatakan, pihaknya baru akan melakukan kegiatan tersebut setelah pandemi corona mereda di Kudus. “Untuk saat ini kami belum ada inisiasi ke sana,” jelas dia.
Sementara untuk pembelajaran tatap muka, ataupun kegiatan yang melibatkan siswa, juga belum pernah digelar.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha