Kamis, 20 November 2025


Dari jumlah tersebut, kunjungan peziarah yang paling banyak terjadi pada delapan Muharram atau pada Kamis 27 Agustus 2020 kemarin.

“Saat itu tercatat adasebanyak 7.650 peziarah,” kata Humas Panitia Buka Luwur Makam Sunan Kudus Muhammad Kharis, Sabtu (29/8/2020).

Kemudian untuk pengunjung terpadat ke dua dan ketiga  yakni pada satu dan empat Muharam. Di mana ada sebanyak 5.566 dan 5.551 orang peziarah.

Untuk proses penghitungannya sendiri, Kharis mengatakan pihaknya menggunakan software CCTV untuk memantau dan menghitung jumlah pengunjung setiap harinya. Sementara untuk peziarah hari ini, masih dalam proses penghitungan.

Pihak yayasan lanjut dia, terus berupaya menerapkan protokol kesehatan bagi para peziarah yang masuk ke area makam maupun masjid. Mulai dari menyiapkan sarana cuci tangan hingga menyiapkan thermo gun. “Pengunjung juga wajib memakai masker saat masuk ke dalam makam,” tandasnya.

Sementara Siti Kholifa, peziarah asal Grobogan mengaku sengaja datang saat 10 Muharam karena ingin mendapat nasi jangkrik yang biasanya dibagi pihak yayasan. Namun sayang, pada tahun ini tidak ada pembagian melalui antrean.

“Biasanya selalu datang ke sini pas 10 Muharram, sekalian antre nasi jangkriknya, namun sayang malah tidak ada,” kata dia.Baca: Puluhan Ribu Nasi Jangkrik Buka Luwur Sunan Kudus Dibagikan ke Sembilan KecamatanWalau demikian, pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut. “Tidak apa-apa, niat utamanya kan ziarah,” jelasnya.Diketahui panitia mengubah cara pembagian nas jangkrik dalam prosesi buka luwur makam Sunan Kudus. Yakni tidak dibagikan langsung di area Masjid Menara, namun dibagikan langsung ke warga di sembilan kecamatan di Kudus. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran corona. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler