Rabu, 19 November 2025


Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus dokter Andini Aridewi mengatakan, perubahan status zona Kabupaten Kudus berdasarkan hasil evaluasi mingguan dari Satgas penanganan Covid-10 pusat.

Acuannya, kata dia, adalah penurunan jumlah kasus pada titik puncak kasus di pekan-pekan lalu.

“Datanya enam September lalu, namun baru disampaikan pekan ini,” kata Andini, Sabtu (12/9/2020) siang.

Standar pengukuran perubahan warna zona sendiri, kata dia juga terkait kapasitas atau daya tampung rumah sakit. “Tidak hanya dari jumlah kasusnya saja,” ujarnya.

Untuk mempertahankan hingga menurunkan status kembali, Andini berharap masyarakat turut berperan serta. Yakni dengan tetap patuh protokol kesehatan. Mengingiat kurva penularan corona di Kota Kretek masih mengalami kenaikan.

“Harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku agar tidak kembali ke zona merah,” lanjut dia.

Para pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri juga diharapkan benar-benar melakukannya secara maksimal. Termasuk di antaranya para kontak erat. “Sehingga penyebarannya terhenti dan tidak terus menjalar,” kata dia.
Para pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri juga diharapkan benar-benar melakukannya secara maksimal. Termasuk di antaranya para kontak erat. “Sehingga penyebarannya terhenti dan tidak terus menjalar,” kata dia.Kelompok-kelompok rentan seperti lansia dan balita juga diharapkan bisa mengurangi aktivitas di luar rumah. Sehingga risiko terpapar virus bisa ditekan dengan maksimal.“Tracing dan tracking secara masif masih akan kami lakukan,” jelas dia.Sementara secara keseluruhan, kasus dalam wilayah sudah menyentuh angka 1.303 kasus. Di mana ada sebanyak 64 pasien menjalani perawatan, 150 pasien menjalani isolasi mandiri, dan ada sebanyak 912 pasien yang sudah sembuh dari corona.“Sementara ada 177 pasien yang meninggal dunia, keseluruhannya karena penyakit penyerta,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler